klik this link >> DOWNLOAD FULL DOCUMENT
PARTNERSHIP BIDAN DAN PEREMPUAN
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Leadership,
Advokasi, dan Decision
Making Process in Midwifery Practices
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Konsep Kebidanan
Disusun Oleh :
Fitriani Puspayanti 011311223013
Irma Sari Fitriana 011311223014
Dewi Angga Purnamasari 011311223015
Angkit Ayu Primarela 011311223016
Bunga Marlina 011311223017
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat limpahan rahmat serta hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah
“Leadership, Advokasi, dan Decision Making Process in Midwifery Practices” ini
dengan tepat waktu.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep
kebidanan, makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas
ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana partnership bidan dan perempuan dalam
pelayanan kebidanan khususnya dalam hal leadership, advokasi, dan decision
making process in midwifery practices.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
Ibu Netti Herlina, S.Pd, M.Kes selaku dosen / tim pengajar mata kuliah konsep kebidanan
yang telah membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi
penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya ,
November 2013
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman :
Kata pengantar...................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3
Tujuan.................................................................................................. 3
1.4
Manfaat............................................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Kepemimpinan (Leadership)............................................................... 4
2.1.1
Definisi Leadership................................................................. 4
2.1.2
Teori Leadership...................................................................... 5
2.1.3
Gaya Kepemimpinan............................................................... 6
2.1.4
Kepemimpinan Yang Efektif.................................................. 7
2.1.5
Pemimpin dan Kepemimpinan................................................ 9
2.1.6
Perbedaan Pemimpin dengan Manajer.................................... 10
2.1.7
Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Kebidanan......................... 10
2.2
Advokasi
2.2.1
Definisi Advokasi................................................................... 16
2.2.2
Tujuan Advokasi.................................................................... 17
2.2.3
Prinsip-prinsip Advokasi........................................................ 19
2.2.4
Bentuk Kegiatan Advokasi.................................................... 19
2.2.5
Advokasi Dalam Pelayanan Kebidanan................................. 20
2.2.6
Media Kegiatan Advokasi Dalam Pelayanan Kebidanan..... 21
2.2.7
Sasaran Advokasi................................................................... 21
2.2.8
Contoh Advokasi dalam Pelayanan Kebidanan..................... 22
2.3
Decision Making Process in Midwifery
Practice
2.3.1
Definisi Proses Pengambilan
Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan 22
2.3.2
Metode Pemecahan Masalah.................................................. 23
2.3.3
Gaya Pengambilan Keputusan................................................ 25
2.3.4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan. 26
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 28
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indikator keberhasilan negara pada sektor kesehatan adalah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Saat ini Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi.
Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka kematian ibu
(AKI) tercatat sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini masih terlalu
tinggi jika dibandingkan dengan negara lain misalnya Malaysia (62 per 100.0000
kelahiran hidup).
Berhubungan dengan penurunan AKI dan AKB, peran bidan yang
profesional sangat dibutuhkan. Tidak hanya kemampuan dalam praktek penanganan
kasus tetapi juga kemampuan interpersonal yang baik. Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada masyarakat khususnya
perempuan. Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan,
asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru
lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan
(Kurnia, 2009).
Seorang bidan profesional sebagai sahabat perempuan juga
dituntut memiliki kemampuan komplit dalam bidang medis maupun non medis
terutama dalam hal interpersonal. Dalam hubungan antara bidan dengan perempuan
dalam pelayanan kebidanan, terdapat beberapa faktor-faktor penting diantaranya
kepemimpinan (leadership) dan
advokasi, serta proses pengambilan keputusan dalam praktek kebidanan (decision making process in midwifery
practices). Ketiga komponen tersebut sangat penting untuk mendukung partnership
/ hubungan baik antara bidan dan perempuan sehingga bidan dapat memaksimalkan
tugasnya sesuai dengan standard asuhan kebidanan.
Kepemimpinan
yang kuat dalam kebidanan sangat penting jika melihat tantangan yang dihadapi
profesi. Namun, seperti Jo Coggins menjelaskan, ada sejumlah hambatan yang
harus diatasi dalam rangka untuk memperbaiki ini dan mendukung komitmen untuk perempuan.
Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di
mana setiap individu didorong untuk secara teratur menilai dan memperbarui
pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri dan untuk
melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam perawatan mereka.
Selain itu,
bidan juga melaksanakan kegiatan kepemimpinan dalam praktek sehari-hari mereka,
meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu. Ini termasuk memprioritaskan
kebutuhan perawatan, advokasi pilihan perempuan dan menunjukkan intra dan
antarprofesi bekerja untuk memastikan perbaikan berkesinambungan dalam
perawatan standard.
Kepemimpinan
(leadership) sangat dibutuhkan oleh
bidan dalam menjalankan tugasnya. Dengan sifat kepemimpinan yang dia miliki
dapat membantu dalam mengorganisir suatu daerah wilayah kerjanya sehingga
program-program yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Bidan juga
harus dapat berperan sebagai advokator untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar
terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan semakin
baik terutama dalam bidang kesehatan.
Selain itu, pengambilan keputusan
dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan,
khususnya dalam asuhan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh proses pengelolaan
asuhan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan
perubahan. Bidan pada semua
posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksanaan / staf maupun sebagai
pemimpin.
Pemecahan masalah dan proses
pengambilan keputusan membutuhkan, pemikiran kritis dan analisis yang dapat
diterapkan dalam praktek kebidanan.
Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan
proses yang sistematis. Pemecahan
masalah termasuk dalam langkah proses memecahkan masalah secepatnya. Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus
memiliki, kemampuan berfikir kritis, dan mengembangkan dirinya dengan adanya
bimbingan dan role model dilingkungan kerjanya.
Transisi dari mahasiswa menjadi praktisi bidan yang mandiri
dan dapat diperhitungkan tampaknya merupakan salah satu masa yang paling menantang
dari karir seorang bidan. Tanpa perencanaan yang hati-hati dan pembentukan
strategi personal, maka bisa timbul suatu bahaya yaitu jalan karir seseorang
akan serampangan, tidak terkoordinasi dan pandangan mahasiswa mengenai praktik
kebidanan yang efektif akan hilang dalam dunia kerja yang sibuk (Henderson,
2006). Oleh sebab itu, pemahaman mendasar tentang faktor-faktor dalam penunjang
partnership antara bidan dan perempuan terutama tentang ledership, advokasi, dan decision
making process in midwifery practices merupakan hal yang wajib diketahui
dan dipahami oleh para calon bidan profesional. Contohnya tugas bidan sebagai Leader suatu BPM atau RS, peran pemimpin
dalam praktek kebidanan di masyarakat, serta strategi yang harus dimiliki dalam
pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulisan makalah
ini.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana leadership,
advokasi, dan proses pengambilan keputusan dalam praktek pelayanan kebidanan.
1.3
Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
dan memahami tentang:
1.3.1
Kepemimpinan/leadership bidan dalam pelayanan
kebidanan
1.3.2 Advokasi bidan dalam pelayanan kebidanan
1.3.3 Proses pengambilan keputusan dalam praktik kebidanan
1.4
Manfaat
1.4.1 Sebagai
bahan tambahan pengetahuan bagi penyusun dan pembaca makalah
Sebagai bahan diskusi
dalam tugas mata kuliah dan tambahan referensi bagi tugas-tugas yang berkaitan
dengan makalah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar