Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. NAMUN, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa, dan menggantinya dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.
Banyak ibu menyusui yang khawatir dengan produksi ASInya saat puasa. Sebenarnya, banyak penelitian yg membuktikan bahwa berpuasa tidak secara signifikan mempengaruhi produksi ASI.
Puasa mungkin memang sedikit berpengaruh pada kuantitas ASI, namun puasa tidak berpengaruh pada kualitas (komposisi/gizi) ASI sampai batas tertentu.
Penelitian Rakicioğlu et.al.(2006) mengatakan bahwa puasa ramadhan pada ibu menyusui ternyata tidak berpengaruh pada pertumbuhan bayi dan kandungan MAKROnutrien ASI, seperti kandungan Protein, Karbohidrat dan Lemak. Namun, beberapa MIKROnutrien dalam ASI seperti Seng, Magnesium dan, Kalium memang menurun. Mikronutrien ini dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh bayi, sehingga agar tidak menurun drastis selama puasa pastikan busui asupannya tetap cukup dan bergizi.
Meski demikian, terdapat risiko jika ibu tidak minum sepanjang hari, yaitu ibu bisa mengalami dehidrasi, dan jika dehidrasinya cukup parah bisa mempengaruhi produksi ASI. Sehingga, kebutuhan cairan juga harus tetap tercukupi selama berpuasa.
Zimmerman et. al. (2009) menguji susu wanita Israel yg berpuasa 24 jam dan menemukan sejumlah perubahan biokimia dalam ASI.
Oleh sebab itu, ibu yang masih memberikan ASI eksklusif pada bayinya (0-6 bulan) sebaiknya menunda puasanya.
Dan ibu yang menyusui bayi di atas 6 bulan (bayi sudah mendapat MP-ASI), boleh berpuasa jika dirasa mampu, karena bayi sudah bisa mendapatkan asupan lain selain dari ASI.
Namun jika ibu menyusui masih mengkhawatirkan kesehatan dirinya / bayinya, tak berpuasa pun tak mengapa.
Selain memang diberikan kemudahan dalam beragama dan menjalankan ibadah, menyusui juga termasuk ibadah yg mulia.
🚼 TIPS PUASA BAGI IBU MENYUSUI 🚼
. Bagi busui yang memiliki diabetes atau hipoglikemia atau penyakit lainnya, sebaiknya pastikan konsultasi dgn dokter sblm puasa.
. Busui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak. Makan saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.
. Tetap cukupi kebutuhan cairan. Minum air putih 2-3 liter selama waktu berbuka hingga sahur.
. Berbuka dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
. Istirahat yang cukup. Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
. Untuk ibu bekerja, yang terbiasa pumping, dianjurkan tetap melakukan kegiatan memerah ASI. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. .
Jika muncul tanda-tanda ini, jangan paksakan untuk terus berpuasa:
.
👶 Muncul tanda dehidrasi: pusing, sangat haus, urin gelap, sakit kepala, lelah, mulut, bibir, dan mata kering.
.
👶 Berat Bunda turun lebih dari 0,5 - 1 kg per minggu.
.
👶 Si kecil menunjukkan tanda tidak cukup ASI: Berat badan tidak bertambah, BAK lebih sedikit, terlihat tidak tenang.
Sumber: @aimi_asi @id_ayahasi @ibupedia_id