Scribd
DropBox
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.“S” GII
P10001 UK 20 MINGGU
Disusun
Oleh :
IRMA SARI FITRIANA
P27824109059
Semester V
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
2010 - 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kunjungan ibu hamil merupakan pertemuan antara
bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan.
Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial
untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).
Menurut Sarwono, 2009 kehamilan melibatkan
berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem
pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme, taktus urinarus serta
perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun
kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi
ibu dengan kehamilan normal.
Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahun (2003-2007) sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup. Menurut LB.3 KIA tahun 2006 penyebab terbesar kematian ibu berturut-turut
adalah perdarahan 34,62 % diikuti keracunan kehamilan (Pre eklamsi) 14,01 %,
infeksi 3,02 % dan penyebab yang lainnya 40,11 %. (Profil Kesehatan Indonesia,
2008)
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka
kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar
dan rujukan pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “empat pilar safe
motherhood” dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal. Target pencapaian kegiatan ANC tahun 2008 sebesar
92,9 dan tahun 2010 sebesar 95%. (Menurut Depkes RI , 2005)
Dalam
upaya untuk lebih meningkatakan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan Antenatal Care secara teratur, maka sangat diperlukan
peran dari bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dalam segi
penampilan, sikap juga profesionalisme, karena sebagian ibu hamil akan kembali
memeriksakan diri dan kehamilannya ke tepat yang sama jika dirinya merasa
dihargai dan diasuh dengan baik. Dengan pelayanan bidan yang baik dan
profesional, diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu
hamildalam memeriksakan diri dan kehamilannya secara teratur.
Oleh karena itu salah satunya penulis
membuat suatu laporan berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” GIIP10001 Usia Kehamilan 20 Minggu”
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil multigravida trimester II dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan dengan langkah-langkah berikut :
1.2.2.1 Melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif dari ibu
hamil multigravida trimester II
1.2.2.2 Interpretasi data dasar untuk menentukan diagnosa
dan masalah aktual
1.2.2.3 Merumuskan diagnosa potensial dan masalah
potensial
1.2.2.4 Melakukan identifikasi kebutuhan tindakan segera
1.2.2.5 Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan
rencana asuhan
1.2.2.6 Melaksanakan asuhan kebidanan
1.2.2.7 Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan
1.3
Manfaat
1.3.1
Manfaat Bagi
Penulis
Penulis mendapatkan tambahan
pengetahuan tentang penulisan laporan dan tambahan pengetahuan tentang asuhan
kebidanan pada ibu hamil, terutama asuhan kebidanan pada multigravida
fisiologis trimester II.
1.3.2
Manfaat Bagi
Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan
yang baik
1.4
Pelaksanaan
Tempat
Kegiatan Praktik : RSIA IBI Dupak Surabaya
Waktu : Tanggal 20 November – 3 Desember 2010
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan kegiatan praktik ini kami menyusun sebagai berikut
:
Bab
I : Pendahuluan,
menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan laporan yang terdiri dari
tujuan umum dan khusus, menfaat penulisan laporan, pelaksanaan serta
sistematika penulisan.
Bab
II : Tinjauan
pustaka, menguraikan rincian dari batasan asuhan kebidanan antenatal, konsep
dasar kehamilan, konsep asuhan kebidanan.
Bab
III : Tinjauan
kasus, menguraikan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” GIIP10001
Usia Kehamilan 20 Minggu.
Bab
IV : Pembahasan
Bab
V : Penutup
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Batasan
Asuhan Kebidanan Antenatal dan Tujuan Antenatal
2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Asuhan kebidanan dalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam
bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta
keluarga berencana. (KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR :
369/MENKES/SK/III/ 2007)
2.1.2 Pengertian Asuhan Antenatal
Asuhan Antenatal adalah upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo. S, 2009 : 278)
Kunjungan Antental Care (ANC) merupakan kontak ibu hamil
dengan
pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).
pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).
2.1.3 Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi
Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. (Prawirohardjo, S., 2009 : 213)
Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
(Prawirohardjo, S., 2009 : 213)
2.1.4 Tujuan Antenatal Care
Ada 6 alasan
penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
2.1.4.1 Membangun rasa saling percaya antara klien dan
petugas kesehatan
2.1.4.2 Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi
ibu dan bayi yang dikandungnya.
2.1.4.3 Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan
ibu dan kehamilannya.
2.1.4.4 Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan
resiko tinggi.
2.1.4.5 Memberi pendidikan kesehatan yang diperlukan
dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
2.1.4.6 Menghindarkan gangguan kesehatan selama
kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya. (Prawirohardjo,S.,2009:278)
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1 Tanda dan
gejala kehamilan
2.2.1.1 Tanda- tanda Presumtif
1. Tidak dapat
haid (Amenorrhea)
Adanya konsepsi dapat mencegah terjadinya pembentukan
folikel degraf sehingga ovulasi tidak
terjadi.
2. Mual dan
muntah (Nausea and Vomiting)
Pada wanita hamil terjadi peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron yang dapat mempengaruhi kadar asam lambung.
Peningkatan kadar asam lambung dapat menyebabkan mual dan muntah.
3. Ngidam
Wanita hamil sering meminta makanan dan minuman
tertentu.
4. Pingsan
(Sinkope)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan ischemia susunan saraf pusat yang dapat menimbulkan pingsan.
5. Payudara
membesar, tegang, dan sedikit nyeri
Pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus
dan alveoli payudara untuk mengsekresi air susu.
6.
Tidak ada nafsu makan
(Anorexia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan,
kemudian akan kembali seperti biasanya.
7.
Sering miksi
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
Gejala ini akan menghilang pada trimester II dan akhir kehamilan akan timbul
lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
8.
Konstipasi atau obstipasi
Tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon
steroid.
9.
Pigmentasi kulit
Disebabkan oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,
dijumpai di muka (chloasma gravidarum), aerola mammae, dan dinding perut (linea
nigra).
10.
Epulis
Hipertropi dari papil gusi.
11.
Varices
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Biasanya terjadi pada sekitar genetalia
eksternal kaki dan betis serta payudara dan dapat hilang setelah persalinan
2.1.2.2 Tanda-Tanda Mungkin Hamil
1. Perut
membesar.
2. Uterus
membesar, terjadi perubahan dan bentuk, besar dan konsistensi dari uterus.
3. Tanda Hegar
Istmus uteri sedemikian rupa lunaknya seolah-olah corpus
uteri tidak berhubungan dengan servik.
4.
Tanda Chadwik
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
kebiru-biruan.
5.
Tanda Piscaseck
Terjadi pembesaran dan pelunakan unilateral pada tempat
implantasi.
6.
Kontraksi Braxton Hicks
Karena palpasi atau toucher rahim yang lunak
sekonyong-konyong menjadi keras karena berkontraksi.
7.
Ballotement
Reaksi kehamilan positif
2.2.1.3 Tanda Pasti Hamil
1. Melihat,
meraba atau
mendengarkan pergerakan anak, juga bagian-bagian janin
2. Mendengarkan denyut jantung janin
:
1) Dengan stetoskop monoral laennec
2) Dengan alat doppler
3) Dicatat dengan feto elektro
kardiogram
4) Dilihat dengan ultrasonografi
2.2.2 Perubahan
Fisiologis Ibu Hamil
2.2.2.1 Perubahan Pada Sistem Reproduksi
1. Uterus
1) Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hiperatrofi dan hiperplasia otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik, endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan
cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.
2) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram
menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
3) Bentuk dan
konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti
buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan
seperti bujur telur.
4) Posisi rahim
dalam kehamilan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Pada permulaan
kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
2).
Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis kemudian
mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
5)
Vaskularisasi
Arteri uterina dan arterina ovarika bertambah dalam
diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Dan pembuluh darah vena mengembang
dan bertambah.
6)
Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (tanda
goodell). Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.
Karena pertumbuhan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid (tanda
chadwick).
2. Indung Telur
(Ovarium)
Dengan terjadinya kehamilan, indung
telur mengalami :
1)
Ovulasi terhenti.
2)
Masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
3. Vagina dan vulva
Selama proses kehamilan, peningkatan
valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya
banyak terdapat pada struktur – struktur ini sekret yang
banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia. Warna livid pada vagina
dan portio serviks disebut tanda chadwick. (F. Gary Luningham,
2005:186).
4. Dinding perut (Abdominall wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila
terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda,
dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba
bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.
2.2.2.2 Perubahan Pada Organ Dan Sistem Lainnya
1.
Sistem Sirkulasi Darah
1) Volume Darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah bertambah banyak kira-kira 25,00%
dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (Cardiac
Output) yang meningkat kurang lebih 30,00%.
Perubahan pembagian aliran darah:
Uterus trimester I 3%, Trimester II 17%, Mamae dari 1%
menjadi 2%, Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10% dari curah jantung
permenit.
2) Protein Darah
Jumlah protein, albumin, dan gamaglobulin menurun dalam
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
3)
Hemoglobin
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relative
volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memnuhi
kebutuhan transport oksigen yang sangat diperlukan selama kehamilan.
Konsentrasi Hb terlihat menurun walaupun sebenarnya lebih besar dibanding Hb
pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume
plasma yang meningkat. Leukosit meningkat sampai 10.000/cc begitu pula dengan
produksi trombosit. Menurut WHO Hb ibu hamil dikatakan anemia bila kurang dari
11.00 gr%. Kurang dari 11gr% dianggap
anemia: berat 5-6 gr%, sedang 7-8 gr% dan ringan 9-10 gr%.
2.
Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang–kadang mengeluh sesak dan napas
pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang
wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menanjak adalah pernafasan
dada (thoracic breathing).
Perubahan fisiologis paru selama kehamilan :
Volume tidal meningkat sekitar 30-40 %. Inspiratory
reverse volume makin meningkat. Hiperventilasi akibat progesteron yang dapat
meningkatkan sensitivitas pada CO2. Hiperventilasi bermanfaat juga untuk
menjaga kestabilan asam basa darah. PCO2
ibu lebih rendah daripada janin. PO2
janin lebih rendah tapi afinitas hemoglobin fetus tinggi. Kapasitas
total paru turun sekitar 5%
3.
Sistem Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama mengeluh mual
dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Reabsorpsi makanan baik,
namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering
tejadi di pagi hari (morning sickness). Penyebab morning sickness, emisis
gravidarum sampai hyperemesis gravidarum, tidak diketahui dengan jelas. Ada
kemungkinan merupakan kombinasi antara HCG dan meningkatnya esterogen dan
progesteron. Proses morning sickness, emesis gravidarum serta kaluhan ringan
lainnya akan makin berkurang seiring dengan makin tuanya kehamilan. Pada kasus
hyperemesis gravidarum memerlukan terapi khusus bahkan hospitalisasi dan
isolasi.
4. Tulang Dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena
ligamen-ligamen melunak (softening). Apabila pemberian makanan tidak dapat
memenuhi kebutuhan kalsium janin maka kalsium maternal pada tulang-tulang
panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini.
5. Kulit
Pada daerah tertentu terjadi
hiperpigmentasi :
1)
Muka (masker kehamilan atau
cloasma gravidarum)
2)
Payudara (pada putting susu dan
areola mamae)
3)
Perut (linea nigra, linea alba,
linea fusca)
4)
Vulva
6. Kelenjar Endokrin
1) Kelenjar
thyroid, dapat membesar sedikit
2) Kelenjar
hipofise, membesar terutama lobus anterior
3) Kelenjar
adrenal, tidak begitu berpengaruh
7. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan
berat. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertropi kelenjar alveoli, bayangan
vena-vena lebih membiru, terjadi hiperpigmentasi areola mammae dan putting susu
dan keluar colostrum
8.
Traktus Urinarius
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69.00% -
70.00%. Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya pembentukan
urine, terutama ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat.
9.
Metabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapannya
memberikan ASI.
10.
Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler menglami perubahan untuk dapat
mendukung peningkatan metabolisme sehingga tumbuh kembang janin sesuai dengan
kebutuhan. Perubahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)
Jantung
1). Mengalami
perubahan letak karena diafragma terdesak ke atas sehingga jantung sedikit
melebar.
2). Ventrikel
kiri relatif hipertrofi untuk mengimbangi peningkatan curah jantung.
3). Puncak
kenaikan denyut jantung pada umur 24-32 minggu.
4). Denyut
jantung naik sekitar 10detak/menit. Jadi
bertamabahnya detak jantung ibu selama hamil adalah 280 x 24 x 60 x 10 =
4.032.000 detak.
2)
Curah jantung
1). Meningkat
rata-rata 33% atau antara 30-35%
2). Meningkat
dari 4,5 liter/menit menjadi 6 liter/menit
3). Stroke volume
meningkat dari rata-rata 5-10 ml menjadi 70-75 ml
4). Pembagian
curah jantung:
Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10%, Uterus
trimester I 3% trimester II 17%, Mamae trimester I 1%, trimester II 2%,
3)
Tekanan darah ekstrimitas
1). Tahanan
pembuluh darah relatif menurun karena pengaruh progesteron dan prostasiklin.
Progesteron menurunkan tonus otot-otot pembuluh darah sehingga terjadi
relaksasi.
2). Terdapat perbedaan tekanan darah antara berdiri, duduk, tidur
terlentang dan miring ke kanan atau ke kiri. Akibat posisi uterus yang dapat
menekan pembuluh darah vena cava inferior.
3). Penurunan
tekanan darah sistolik sebesar 10-15 mmHg umumnya sampai minggu ke-24
kehamilan, selanjutnya tekanan darah normal.
4)
Tekanan darah
1). Ektrimitas
bagian atas relatif tetap
2). Ekstrimitas
bawah meningkat :
Pada minggu ke-10 kehamilan sebesar 10 cm H2O
Pada aterm sebesar 25 cm H2O
Pada lokalisasi plasenta sedikit lebih tinggi 2-3 cm H2O
3). Perubahan
tekanan darah ini disebabkan membesaranya uterus yang menekan vena pelvis,
menekan aliran vena cava inferior sehingga menghambat aliran darah balik dan
aliran limfe terganggu.
4). Terjadi
sindrom hipotensive supin. Aliran darah menuju sistem saraf pusat menurun
sekitar 30% sehingga menimbulkan turunnya kesadaran. Di sebabkan gangguan
aliran darah ke jantung. Tertutupnya vena cava inferior.
2.2.3 Perubahan Psikiologis Pada Ibu Hamil Trimester
II
Perubahan psikologi pada trimester
II fase praquickening, meliputi:
1.
Ibu ingin terus melengkapi dan
mengevaluasi segala aspek yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan ibunya.
2.
Menerima segala nilai yang
diberikan ibunya dan mearasa hormat.
3.
mengalami perubahan identitas,
dari “menerima kasih sayang” (dari ibunya) menjadi “pemberi kasih sayang”
(persiapan menjadi seorang ibu).
4.
Perut belum terlalu besar
sehinga belum dirasakan suatu beban.
Perubahan psikologi pada trimester
II fase postquickening, meliputi:
1.
Identitas keibuan makin muncul.
2.
Fokus pada kehamilan dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai ibu.
3.
Timbul kesedihan pada wanita
karir karena harus meninggalkan perannya saat sebelum hamil.
4.
Pada multigravida, ibu berpikir
tentang peran baru, bagaimana menjelaskan kepada anak lainnya dan bagaimana
bila nanti harus meninggalkan rumahnya saat bersalin.
5.
Merasa bahwa bayinya adalah
individu yang terpisah
6.
Memikirkan tentang jenis
kelamin bayinya kelak.
Secara umum, ibu hamil pada trimester II mengalami :
1.
Sudah menerima kehamilannya dan
dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
2.
Ibu mulai merasakan gerakan
bayinya.
3.
Merasa terlepas dari rasa
kecemasan dan tidak nyaman
4.
Meningkatnya libido
5.
Lebih sensitif dan menjaga
ikatan dengan pasangannya agar tetap kuat.
2.2.4 Masalah Fisiologis Yang Muncul Pada Trimester
II
Masalah fisiologis yang terjadi pada trimester II masih
berkaitan dengan masalah yang terjadi pada trimester I yaitu sebagai berikut:
1.
Perubahan Payudara
Perubahan payudara disebabkan oleh hipertropi kelenjar,
hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara, dan putting serta areola
bertambah, yang semuanya akibat hormonal.
Cara mengatasinya:
1)
Memakai bra yang memakai
penyerap, dapat dipakai pada malam hari.
2)
Perawatan payudara dengan air
hangat dan pertahankan keadaan kering. Beri tahu bahwa payudara lembek sifatnya
sementara.
2.
Nocturia
Sering kencing disebabkan oleh gangguan fungsi kandung
kemih akibat perubahan vasikular yang berhubungan dengan hormonal, dan volume
kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta presentasi janin.
Cara mengatasinya:
1)
Upayakan kencing teratur,
terutama saat ada dorongan untuk kencing, usahakan jangan ditahan.
2)
Perbanyak minum pada siang
hari.
3)
Jangan kurangi minum di malam
hari untuk mengurangi nocturia kecuali jika nocturia mengganggu dan menyebabkan
keletihan.
4)
Batasi minum bahan diuretic
(kopi, teh, cola)
5)
Latihan kegel
3.
Rasa lelah, letih dan lemah
Rasa lelah,
letih dan lemah penyebabnya sulit diterangkan, mungkin
dipengaruhi peningkatan hormone progesterone, estrogen dan HCG.
Cara mengatasinya:
1)
Istirahat secukupnya
2)
Diet seimbang
4.
Mual dan muntah
Mual dan muntah penyebabnya tidak diketahui, mungkin
perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan.
Cara mengatasinya:
1)
Jaga agar tidak terlalu lapar /
kekenyangan.
2)
Tidak merokok
3)
Bangun pagi makan biscuit
4)
Berbaring sebentar sampai
keluhan berkurang
5)
Minum teh rendah kafein hangat
6)
Makan sedikit-sering dalam porsi kecil
7)
Hindari makanan yang menyengat
dan berbumbu.
5.
Keputihan
Keputihan disebabkan oleh serviks terangsang oleh
hormone sehingga menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan banyak lendir.
Cara mengatasinya:
1.
Sulit dicegah. Biarkan pakai
pembalut, jaga kebersihan vulva.
2.
Sering ganti pakaian
dalam.Kalau gatal, berbau, perubahan warna lendir, segera periksa.
3.
Pigmentasi bertambah, jerawat, dan kulit berminyak.
Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak
disebabkan oleh Melanin Stimulating Hormone (MSH) dari hipofisis anterior.
Cara mengatasinya:
Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium
4.
Tahi Lalat Bertambah
Tahi lalat bertambah disebabkan oleh dilatasi arteriole
akibat peningkatan estrogen.
Cara mengatasinya:
Tidak apa-apa, menghilang perlahan selama laktasi. Jarang sembuh sempurna.
5.
Telapak Tangan Merah
Telapak tangan merah dapat disebabkan karena
hiperestrogen atau genetic.
Cara mengatasinya:
Bukan merupakan masalah, menghilang seminggu postpartum.
6.
Pruritus
Pruritus penyebabnya tidak diketahui, tanpa ruam, bila
ruamnya menyatu menjadi bentuk papula. Disebabkan karena kelenjar-kelenjar kulit
hiperfungsi, bisa juga akibat kulit teregang (diperut).
Cara mengatasinya:
1.
kuku harus pendek
2.
lapor kepetugas kesehatan
3.
gunakan lotion
4.
ganti sabun yang cocok
5.
gunakan baju longgar
7.
Palpitasi
Palpitasi tidak diketahui penyebabnya, jangan sampai
terdapat gangguan jantung.
Cara mengatasinya:
Lapor petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi
jantung seperti nyeri dada.
8.
Hipotensi baring dan bradikardia
Hipotensi baring dan bradikardia dirangsang timbulnya
oleh penekanan rahim pada vena kava inferior ketika berbaring. Ini dapat
mengganggu aliran darah ke uterus, plasenta, dan ginjal.
Cara mengatasinya:
1.
Berbaring miring
2.
Posisi semi-fowler dengan lutut
sedikit fleksi.
9.
Sering pingsan
Sering pingsan disebabkan oleh gangguan vasomotor/hormonal. Bila terjadi
pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai.
Cara mengatasinya:
1.
Latihan fisik ringan
2.
Nafas dalam
3.
Bangun dari tidur perlahan-lahan
4.
Suhu kamar diatur sejuk
5.
Hindari lapar dengan cara makan
porsi kecil tetapi sering
6.
Pakaian elastis dan tidak terlalu ketat
7.
Duduk seperlunya saja
8.
Kalau gejala bertambah,
periksakan.
10.
Perasaan terbakar pada dada, sering kali regurgitasi
Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi
disebabkan oleh progesterone memperlambat gerakan usus dan pencernaan,
peristaltic berlawanan, sfingter lambung berelaksasi juga akibat lambung
tertekan rahim.
Cara mengatasinya:
1.
Hindari makanan yang mengandung
gas seperti kubis dan berlemak
2.
Minum teh
3.
Kunyah permen, kalau perlu beri
antasida diantara waktu makan
4.
Bila gejala menetap,
periksakan.
11.
Flatulensi
Flatulensi disebabkan berkurangnya peristaltic usus
sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas, ditambah udara yang tertelan.
Cara mengatsinya:
1.
Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama
2.
Hindari makanan yang
menghasilkan gas seperti kubis dan berlemak
3.
Hindari makan banyak
4.
Latihan fisik dan buang air
besar teratur.
12.
Sakit kepala
Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilan biasanya
disebabkan oleh gangguan emosi: sering migraine, mata lelah, gangguan vascular
dan kongesti/sumbatan sinus akibat pengaruh hormone.
Cara mengatasinya:
1.
Relaksasi
2.
Konsul untuk mengontrol
hipertensi
Kesemutan pada ujung jari disebabkan oleh penekanan pada
fleksus brachialis.
Cara mengatasinya:
1.
Atur sikap tubuh yang baik
2.
Posisi tangan netral dorso
fleksi dan elevasi kaki.
(Salmah, 2006).
2.2.5 Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
2.2.5.1 Pemeriksaan Kehamilan
Umumnya pemeriksaan kehamilan
dilakukan :
1. Mulai hamil sampai umur kehamilan 28 minggu,
periksa sebulan sekali
2. Umur kehamilan 28-36 minggu periksa 2 minggu
sekali
3. Umur kehamillan > 36 minggu periksa 1 minggu
sekali
2.2.5.2 Diet
Wanita hamil harus terpenuhi kebutuhan
kalorinya karena berguna untuk :
1. Pertumbuhan janin
2. Kesehatan ibu
3. Mencegah terjadinya anemia, abortus, partus
prematurus, inertia uteri, perdarahan postpartum, dan sepsis puerpuralis
Pada anak aterm memerlukan 400 gram
protein, 220 gram lemak, 80 gram karbohidrat dan 40 mg mineral. Uterus dan
plasenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 40 gram.
2.2.5.3 Hygiene
1. Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama
perawatan kulit dan kebersihan daerah genetalia
2. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan
yang ketat pada daerah perut
3. Memakai sepatu dengan tumit yang tidak tinggi.
2.2.5.4 Istirahat
1. Sekurang-kurangnya istirahat kurang lebih 8 jam
2. Menghindari pekerjaan yang terlalu berat
2.2.5.5 Obat-obatan
1. Obat-obatan dari bidan atau dokter harus diminum
secara rutin dan teratur
2. Hindari penggunaan obat-obatan yang bisa
membahayakan kehamilan
2.2.5.6 Perawatan Payudara
1. Payudara merupakan sumber ASI yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi. Oleh karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat
2. Dua bulan terakhir kehamilan dilakukan massage,
colostrum dikeluarkan untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka
putting susu dan areola mammae dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan
air sabun. Bila putting susu masuk ke dalam maka harus diperbaiki dengan jalan
menarik dan memutar keluar.
2.2.5.7 Koitus
Koitus tidak dihalangi bila ada
sejarah :
1. Sering abortus atau prematur
2. Pada minggu terakhir kehamilan koitus harus berhati-hati
3. Orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi
uterus, partus prematurus.
2.2.6 Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester I,
II, III :
2.2.6.1 Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal
kunjungan sebelum 14 minggu
Informasi penting pada kunjungan ini
adalah :
1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil
2. Mendeteksi masalah dan menanganinya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat dan sebagainya)
2.2.6.2 Pada trimester II, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan antara minggu
14-28
Informasi penting pada kunjungan ini
adalah :
1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil
2. Mendeteksi masalah dan menanganinya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat dan sebagainya)
6. Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (beritahu
ibu tanda-tanda gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evakuasi edema,
periksa untuk mengetahui proteinuria)
2.2.6.3 Pada trimester III, minimal 2 kali ANC yaitu
1. Jadwal kunjungan antara minggu 28-36
Informasi penting pada kunjungan ini
adalah :
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan, seperti memberi
tablet besi, kalsium, multivitamin.
4) Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik,
mental dan sosial ibu
5) Menginformasikan tentang 6 tanda bahaya yaitu :
1). Perdarahan pervaginam
2). Sakit kepala berat
3). Penglihatan kabur
4). Oedema pada wajah dan tangan
5). Gerak bayi kurang dari biasanya
6) Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenai gizi
ibu hamil, latihan, dan personal hygiene
7) Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
2. Jadwal kunjungan setelah usia kehamilan 36 minggu
Informasi penting pada kunjungan ini
adalah :
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan, seperti pemberian
tablet Fe
4) Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik,
mental dan sosial ibu
5) Menginformasikan tentang tanda-tanda persalinan
(his adekuat minimal 2 kali dalam 10 menit, keluar darah dan lendir)
6) Menginformasikan tentang 6 tanda bahya dan
menganjurkan agar segera ke petugas kesehatan jika menemukan satu atau lebih
dari 6 tanda bahaya
7) Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenal gizi
ibu hamil, latihan dan personal hygiene
8) Mendeteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di sarana kesehatan yang lengkap
2.3
Konsep Asuhan Kebidanan Pada Multigravida
Fisiologis Trimester II
2.3.1 Pengkajian Data
Pengkajian dapat diperoleh data
subjektif dan objektif
2.3.1.1 Data Subjektif
1. Identitas
1)
Nama Ibu dan
Suami
Untuk dapat mengenal atau memanggil
nama ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.
2)
Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat,
dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
Semua wanita usia subur merupakan saat
yang tepat untuk persalinan dengan jarak lebih dari 2 tahun merupakan masa
reproduksi yang sehat.
3)
Suku atau
Bangsa
Untuk mengetahui kondisi sosial budaya
ibu yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
4)
Agama
Dalam hal ini berhubungan dengan
perawatan penderita yang berkaitan dengan ketentuan agama. Antara lain dalam
keadaan yang gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui
dengan siapa harus berhubungan, misalnya agama islam memanggil ustadz dan
sebagainya.
5)
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat
intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan
seseorang.
6)
Pekerjaan
Ditanyakan baik pada ibu maupun suami.
Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekomoni agar nasihat kita
sesuai. Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada
kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain.
7) Penghasilan
Untuk mengetahui status ekonomi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
8)
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal di mana,
menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Ditanyakan alamatnya, agar
dapat dipastikan ibu yang mana hendak ditolong. Alamat juga diperlukan bila
mengadakan kunjungan kepada penderita.
2. Kunjungan
Apakah kunjungan ini adalah kunjungan
awal atau kunjungan ulang.
3. Alasan Kunjungan
Apakah alasan kunjungan ini karena ada
keluhan atau hanya ingin memeriksakan kehamilannya.
4. Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh
klien dengan trimester III adalah punggung terasa sakit, konstipasi, sering
kencing.
5. Riwayat Menstruasi
Informasi mengenai haid sangat penting
untuk memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan, memperkirakan tanggal
persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) dengan rumus NAEGLE yaitu tanggal ditambah 7, bulan ditambah 9,
misalnya : haid hari pertama tanggal 15 Januari 2008, maka perhitungan
perkiraan kelahiran adalah :
Tanggal : 15 + 7 = 22
Bulan : 1 + 9
= 10
Sehingga dugaan persalinan adalah
tanggal 22 Oktober 2008.
Atau bulan dikurangi 3 dan tahun
ditambah 1, misalnya : haid pertama tanggal 8 November 2007 maka perhitungan
perkiraan kelahiran adalah:
Tanggal : 8 + 7 = 15
Bulan :
11 – 3 = 8
Tahun :
2007 + 1 = 2008
Sehingga dugaan persalinan adalah
tanggal 15 Agustus 2008
Selain HPHT ditanyakan pula menarche
pada umur pubertas 12-16 tahun, selama haid siklus teratur 8-25 hari dan lama
3-5 hari. Pengeluaran darah kurang lebih 50-70cc. Hal ini ditanyakan untuk
memperoleh gambaran mengenai fungsi alat reproduksi
6. Riwayat Obstetric Yang Lalu
1)
Riwayat
Kehamilan Dahulu
Hal ini ditanyakan khusus untuk
multigravida, apakah pada kehamilan yang lalu ada penyakit seperti perdarahan,
mual, muntah, dan lain-lain. Berapa kali periksa ANC dan pernah imunisasi TT,
pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet dan Vitamin B Compleks dan
Yodium, penyuluhan perawatan payudara selama hamil dan nutrisi.
2) Riwayat
Persalinan Dahulu
Adakah penyakit dalam persalinan
terdahulu seperti perdarahan, sectio saesaria, solutio plasenta. Hal ini
ditanyakan untuk persiapan persalinan ini.
3) Riwayat Nifas
Dahulu
Adakah penyakit pada nifas yang lalu
seperti perdarahan, febris, kemungkinan ada yang terjadi pada nifas kehamilan
ini nantinya.
7. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorrhea berapa bulan, apakah pernah
diperiksa sebelumnya, berapa kali, di mana, apakah ada keluhan yang dirasakan
seperti sering kencing, muntah, mual, hipersalivasi, dan merasa ada gerakan
janin.
8. Riwayat Keluarga Berencana
Ditanyakan jenis kontrasepsi yang
digunakan, lama memakai alat kontrasepsi, alasan pemakaian, ada keluhan selama
memakai alat kontrasepsi.
9. Riwayat Penyakit Ibu
1)
Ibu hamil
dengan riwayat penyakit jantung baik sebelum hamil maupun selam hamil sebaiknya
dilakukan kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog, supaya
pengobatannya tepat guna dan seberapa besar resiko untuk mengharuskan pasien
dirawat di rumah sakit.
2)
Ibu hamil
dengan riwayat hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan karena itu
pengawasan antenatal seperti biasa namun dengan memperhatikan pertumbuhan
janin, istirahat dan kenaikan berat
badan yang berlebihan perlu dicegah.
3)
Anemia pada
kehamilan sering terjadi karena kekurangan besi. Apabila kekurangan besi saat
hamil tidak dicegah dapat menyebabkan abortus, syok, partus prematurus, partus
lama, perdarahan dan lain-lain. Agar tidak terjadi anemia maka harus diberi zat
besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama
minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 mg (Hj. Salmah, Rusmiati, Dra. Maryanah, dkk 2006:114).
4)
Ibu hamil
dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinan, kemungkinan terjadi
inersia uteri, atonia uteri karena anak besar.
10. Riwayat Penyakit keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang
kesehatan keluarga tentang :
1)
Anggota
keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular (TBC,
Hepatitis)
2)
Penyakit
keluarga yang dapat diturunkan (Asma, Jantung)
3)
Keturunan
hamil kembar
Informasi ini sangat penting untuk
melihat kemungkinan yang terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan pencegahan dan
penanggulangannya.
11. Riwayat Sosial
Menguraikan tentang status perkawinan,
reaksi keluarga dan orang tua terhadap kehamilan ini, apakah kehamilan ini
direncanakan atau tidak serta berapa lama pernikahan itu berlangsung.
12. Riwayat Emosional
Pada status emosional ditanyakan perasaan
ibu pada kehamilan ini.
13. Pola Kebiasaan
1)
Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan
pemenuhan nutrisi yaitu makan 4-5 kali/ hari sebanyak 1 piring, makan selingan
seperti buah, biscuit, minum air putih kurang lebih 8-9 gelas/ hari, selama
kehamilan ibu diperbolehkan makan dan minum sebagai asupan nutrisi bagi
pertumbuhan janin dalam kandungan.
2) Eliminasi
Pada kehamilan akan terjadi perubahan
frekuensi kencing karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin
membesar. Gejala ini akan menghilang pada triwulan dua dan akan kembali lagi
pada triwulan ketiga karena terjadi penekanan pada kandung kemih.
3) Istirahat
Selama kehamilan kebutuhan istirahat
sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna
perkembangan dan pertumbuhan janin. Waktu istirahat untuk ibu hamil harus lebih
lama dari keadaan biasa. Untuk istirahat malam kurang lebih 6-8 jam dan pada
siang hari kurang lebih 1-2 jam.
4) Personal Hygiene
Ibu hamil selalu menggunakan pakaian
yang bersih, menjaga kebersihan tubuh khususnya jalan lahir.
5) Aktifitas
Anjurkan ibu hamil agar tidak terlalu
cepat capek, boleh melakukan pekerjaan seperti biasa namun jangan terlalu
berat.
6) Seksualitas
Pada awal kehamilan, hubungan seksual
lebih baik ditinggalkan atau dikurangi karena dapat terjadi abortus, selain itu
pada kehamilan trimester III, hubungan seksual lebih baik ditinggalkan karena
dapat menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas.
2.3.1.2 Data Objektif
Data objektif diperoleh melalui
pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, pemeriksaan
dalam dan pemeriksaan laboratorium.
1. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum pada ibu hamil
meliputi :
1) Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis
Pada saat ini diperhatikan pula
bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung
membungkuk, terdapat lordosis, kiposis, scoliosis, atau berjalan pincang dan
sebagainya.
2) Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan cukup
dilakukan sekali saja, yaitu pada kunjungan yang pertama. Ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi.
3) Berat Badan
Ditimbang tiap kali kunjungan untuk
mengetahui penambahan berat badan ibu. Normalnya penambahan berat badan tiap
minggu adalah 0,50 kg dan penambahan
berat badan ibu dari awal samapai akhir kehamilan adalah 6,50 kg sampai 16,50 kg.
4) LILA (Lingkar Lengan Atas) Pada Tangan Kiri
Lila kurang dari 23,50 cm merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang/ buruk, sehingga ia beresiko
untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal
kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya
serta jumlah dan kualitas makanannya.
5) Tekanan Darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila
lebih dari 140/90 mmhg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmhg
atau lebih, dan diastolik 15 mmhg atau lebih, kelainan ini dapat berlanjut
menjadi preeklampsia dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat.
6) Nadi
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu
sekitar 60-80 x/menit. Denyut nadi 100 x/menit atau lebih dalam keadaan santai
merupakan pertanda buruk. Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin
ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
1). Tegang, ketakutan atau cemas
akibat masalah tertentu
2). Perdarahan Berat
3). Anemia
4). Sakit/ demam
5). Gangguan thyroid
6). Gangguan jantung
7). Penggunaan obat
7) Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem
pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit.
8) Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah
36-37,5°C. Suhu tubuh lebih dari 37°C perlu diwaspadai adanya infeksi.
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus pada ibu hamil
meliputi :
1) Inspeksi adalah memeriksa dengan cara melihat atau
memandang. Tujuannnya untuk melihat keadaan umum klien, gejala kehamilan dan
adanya kelainan.
Inspeksi/ pemeriksaan pandang tersebut
meliputi :
1). Rambut : Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah
rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau
kelainan tertentu.
2). Muka : Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigment yang
berlebihan, tidak sembab. Bentuk simetris, bial tidak menunjukkan adanya
kelumpuhan.
3). Mata : Bentuk
simetris, konjunctiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia.
Sclera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi
hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjunctivitis, kelopak mata yang bengkak
kemungkinan adanya preeklampsia.
4). Hidung : Normal
tidak ada polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup, PCH tidak ada.
5). Telinga : Normal
tidak ada serumen yang berlebih dan tidak berbau, bentuk simetris.
6). Mulut : Adakah
sariawan, bagaimana kebersihannya.
7). Gigi : Adakah
Caries, atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium.
8). Leher : Normal
tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid yang disebabkan oleh virus sal.uran
pernapasan atas, hiperthyroid dapat menyebabkan abortus. Serta tidak ada bendungan
vena jugularis yang merupakan salah satu ciri adanya Congestive Heart Failure
(jantung tidak mampu mmemompa darah secara maksimal) .
9). Dada : Normal bentuk
simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu bersih dan menonjol.
10). Abdomen : Terdapat linea nigra, striae livide dan
terdapat pembesaran abdomen.
11). Vagina : Normal tidak terdapat varices pada vulva dan
vagina tidak oedem, tidak ada condyloma akuminata dan condyloma lata seperti
jengger ayam yang bergerumbul yang dapat menularkan infeksi saat persalinan.
Indikasi SC sangat tinggi bila bila
penyakit tersebut tidak segera ditangani.Adakah bekas episiotomi.
12). Anus : Normal tidak ada benjolan atau pengeluaran
darah dari anus.
13). Ekstrimitas : Normal simetris dan tidak oedema.
2) Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan
cara meraba. Tujuannnya untuk mengetahui adanya kelainan, mengetahui
perkembangan kehamilan.
Pemeriksaan palpasi tersebut meliputi
:
1). Leher : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar
thyroid. Pembesaran kelenjar limfe dan ada tidaknya bendungan pada vena
jugularis.
2). Dada : Mengetahui
ada tidaknya benjolan atau massa pada payudara.
3). Abdomen
(1) Leopold I : Normal tinggi fundus
uteri sesuai dengan usia kehamilan.
Tujuan : Untuk mengetahui
tinggi fundus uteri dan bagian yang teraba di fundus
(2) Leopold II : Normal teraba bagian panjang, keras seperti
papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil.
Tujuan : Untuk mengetahui
batas kanan kiri pada uterus ibu, yaitu punggung pada letak bujur dan kepala
pada letak lintang.
(3) Leopold III : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Tujuan : Mengetahui
presentasi / bagian terbawah janin yang ada di symphisis ibu.
(4) Leopold IV : Posisi
tangan masih bisa bertemu, dan belum masuk PAP-konvergen, posisi tangan tidak
bertemu dan sudah masuk PAP-divergen.
Tujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh masuknya bagian
terndah janin ke dalam PAP.
3) Auskultasi
Normal terdengar denyut jantung
dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri atau di bagian kanan). Mendengarkan
denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan
cara menghitung 5 detik pertama interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik
kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ketiga. Jumlah
perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan empat, sehingga denyut
jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120
x/menit sampai 140 x/menit.
4) Perkusi
Reflek patella
Normal : tungkai bawah akan bergerak
sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal
ini mungkin merupakan tanda preeklampsia. Bila reflek patella negatife
kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Terdiri dari :
1) Darah
Yang diperiksa adalah golongan darah
ibu, kadar Hb, dan Hbs Ag. Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mendeteksi factor
resiko kehamilan yang adanya anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10.00 gr%
berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb kurang dari 8.00gr%
berarti ibu anemia berat. Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan 10 gr%.
Wanita yang mempunyai Hb kurang dari 10 gr% baru disebut menderita anemia dalam
kehamilan. Pemeriksaan Hb minimal dilakukan dua kali selama kehanilan, yaitu
pada trimester I dan trimester III. Sedangkan pemeriksaan Hbs Ag digunakan
untuk mengetahui apakah ibu menderita Hepatitis atau tidak.
2) Urine
Pemeriksaan yang dilakukan adalah
reduksi urine dan kadar albumin dalam urine sehingga diketahui apakah ibu
menderita preeklampsia atau tidak.
2.3.2 Interpretasi Data
Anlaisa data adalah kemampuan
mengaitkan dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori, dan prinsip
yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan.
2.3.2.1 Diagnosa Aktual
Diagnosa pada kehamilan dapat
ditegakkan dengan menjawab 9 pertanyaan, yaitu :
1.
Hamil atau
tidak
2.
Primigravida
atau multigravida
3.
Tuanya
kehamilan
4.
Anak hidup
atau mati
5.
Anak tunggal
atau kembar
6.
Letak anak
7.
Anak
intrauterine atau ekstrauterine
8.
Keadaan jalan
lahir
9.
Keadaan umum
penderita
2.3.2.2 Masalah Aktual
Merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan psikologis, sosial, cultural, dan spiritual ibu. Masalah ini biasanya menyertai
diagnosa.
2.3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah potensial
2.3.3.1 Diagnosa Potensial
Identifikasi masalah atau diagnosa
potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah
ditentukan.
2.3.3.2 Masalah Potensial
Ditegakkan berdasarkan masalah yang
telah ditentukan.
2.3.4 Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Konsultasi, Kolaborasi, dan Rujukan.
2.3.4
Perencanaan
Dalam merumuskan rencana asuhan
kebidanan, harus dirasakan pada data yang diperoleh serta harus disertai dengan
rasional dari perencanaan tersebut. Perencanaan tindakan pada ibu hamil multigravida
fisiologis trimester II adalah :
2.3.4.1 Bangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan denagn ibu hamil
Rasional : Dapat
terjalin hubungan kerjasama serta ibu akan merasa lebih nyaman dan tenang
2.3.4.2 Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan
Rasional : Dengan menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat
dari pemeriksaan diharapkan ibu bisa kooperatif dengan petugas dan dapat
menambah pengetahuan ibu.
2.3.4.3 Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan
Rasional : Dengan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan
diharapkan ibu mengetahui tentang keadaan janin dan kesehatannya.
2.3.4.4 Deteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya
Rasional : mengerti dan memahami serta dapat memberikan
penanganan terhadap masalah dan keluhan tersebut sehingga tidak menjadi masalah
yang lebih serius.
2.3.4.5 Anjurkan ibu untuk:
· Istirahat cukup
· Mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional : Agar
kondisi ibu dan janin tetap sehat.
2.3.4.6 Jelaskan tanda-tanda abortus
Rasional : Agar ibu mengerti apa saja tanda abortus dan bersedia menuju
petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus
2.3.4.7 Beri tablet multivitamin dan jelaskan cara
pemakaiannya
Rasional : Meningkatkan kondisi kesehatan ibu.
2.3.4.7 Anjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan kehamilan.
2.3.5
Pelaksanaan
Langkah tindakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan
berdasarkan rencana tindakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini
bidan melakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
lain.
2.3.6
Evaluasi
Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk
menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau
sama sekali tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan apakah rencana tindakan
kebidanan itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau direvisi
ulang. Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk
catatan perkembangan yang mencakup soap.
BAB
III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian ini dilakukan oleh :
Nama : Irma
Sari Fitriana
Hari : Kamis,
25 Nopember 2010
Tempat: Rumah Sakit Ibu
dan Anak IBI Dupak Surabaya
Pukul : 10.30
WIB
3.1
Pengakjian
3.1.1
Data
Subjektif
3.1.1.1
Identitas
Nama : Ny. “S” Nama suami :
Tn. “S”
Umur : 29 Tahun Umur : 35 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaaan : Swasta
Alamat : Dupak Bandarejo III/70 – Surabaya
3.1.1.2 Kunjungan pertama
3.1.1.3 Keluhan utama
Ibu hanya ingin kontrol kehamilannya.
Keluhan (-).
3.1.1.4 Riwayat menstruasi
HPHT :
30 Juni 2010 Sifat darah : encer
Menarche : 14 tahun Banyaknya : sedang
Siklus :
28 hari Teratur/tidak : teratur
Dismenorrhea : ya Flour
Albus : ya
Bau :
anyir Lamanya : 5 hari
3.1.1.5 Riwayat Obstetri
No
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Bayi/Anak
|
Nifas
|
Ket
|
|||||||||
Sua
mi
|
Anak
ke
|
UK
|
Pe-
nyulit
|
Peno
long
|
Jenis
|
Tem-pat
|
Pe-nyulit
|
L/
P
|
BB/
PB
|
Hidup
/Mati
|
Pe-nyulit
|
ASI
|
||
1
|
1
|
1
|
40 mg
|
-
|
Bidan
|
Spontan
|
RS
|
-
|
L
|
3800g
/lupa
|
Hidup (51/2 th)
|
-
|
6bl
|
-
|
2
|
HAMIL INI
|
|||||||||||||
3.1.1.6 Riwayat KB
Ibu mengatakan selama ini menggunakan kontrasepsi IUD / spiral setelah lahirnya anak pertama.
3.1.1.7 Riwayat Kehamilan Sekarang
TPL :
7 April 2010
Keluhan :
1. Trimester I
Ibu mengatakan nafsu makan berkurang,
sering kencing, dan sering pusing.
2. Trimester
II
Ibu mengatakan tidak ada keluhan,
nafsu makan sudah kembali normal.
3. Trimester III
-
3.1.1.8 Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu pada UK
16 minggu
3.1.1.9 Imunisasi TT sebanyak 2 kali
TT 1 : saat SD
kelas 6
TT 2 : saat
sebelum menikah (pra nikah)
3.1.1.10 Riwayat Penyakit Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit keturunan seperti sering makan,
sering minum, sering kencing (diabetes Melitus), Juga tidak pernah tekanan
darah tinggi (hipertensi), dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk
dalam jangka waktu lama (TBC), dan tidak
pernah menderita penyakit kuning (hepatitis). Tidak pernah merasakan gatal pada
kemaluan.
3.1.1.11 Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak
ada yang menderita penyakit keturunan seperti sering makan sering minum dan
sering kencing (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti batuk yang lama lebih dari 3 bulan
(TBC), penyakit kuning (epatitis), gangguan pembekuan darah (hemofilia) dan
dalam keluarga tidak ada riwayat kelahiran kembar maupun cacat kongenital baik
dari pihak ibu maupun dari pihak suami.
3.1.1.12 Riwayat Sosial
Status perkawinan, ibu mengatakan menikah
1 kali, ketika berumur 22 tahun dan telah menikah selama 7 tahun. Kehamilan ini
direncanakan dan keluarga menerima dan senang terhadap kehamilan ke dua ini.
3.1.1.13 Riwayat Emosional
Ibu mengatakan senang
atas kehamilannya yang kedua ini.
3.1.1.14 Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan
porsi sedang, 1 enthong nasi, lauk pauk 1 potong daging atau 1 ekor ikan, sayur dan buah
kadang-kadang. Dan minum 7-8 gelas/hari dengan air putih.
2. Aktivitas
Ibu mengatakan bekerja dan tetap
melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel, dan merawat anak.
3. Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang kurang
lebih 1 jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam.
4. Eliminasi
Ibu mengatakan bak 6-7 x/hari, warna
kuning, bau khas, jumlah cukup. Dan bab 1x/hari warna kuning, bau khas, jumlah
cukup, konsistensi lembek.
5. Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari dengan
sabun, siakt gigi 2x/hari dengan pasta gigi, keramas 3x/minggu dengan shampo,
perawatan payudara, vulva hygiene, ganti baju 1x/hari dan pakaian dalam tiap
kali mandi.
6. Seksual
Pada kehamilan trimester II ibu tidak
pernah melakukan hubungan seksual.
3.1.1.15 Riwayat Psikologis, Sosial, Spiritual dan Budaya
1. Psikologis
1) Ibu mengatakan kehamilan ini sangat diharapkan
2) Ibu merasa senang dan menerima kehamilannya
3) Ibu mengatakan ingin melahirkan ditolong oleh
bidan saja
4) Ibu mengatakan yang mengambil keputusan dalam
keluarga adalah suami
2. Sosial
1) Ibu mengatakan tinggal bersama suami
2) Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan
masyarakat sekitarnya baik
3. Spiritual
Ibu mengatakan beragama islam dan
rajin mengerjakan perintah dan menjauhi laranganNya.
4. Budaya
1) Ibu mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan
dan tidak minum jamu
3.1.2
Data Objektif
3.1.2.1
Pemeriksaan
Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tinggi badan : 156 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB sekarang : 57 kg
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 20 x/menit
3.1.2.2
Pemeriksaan
Khusus
1. Inspeksi
1)
Postur tubuh
Sedang, cara
berdiri baik, cara berjalan baik, sikap tubuh lordosis.
2) Rambut
Tampak hitam, lurus, kebersihan cukup,
kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka bekas operasi.
3) Muka
Tampak tidak oedem, tampak tidak
pucat, tidak tampak cloasma.
4) Mata
Tampak simetris,
conjuctiva merah muda, sklera putih.
5) Hidung
Tampak simetris, kebersihan cukup,
tidak ada sekret, PCH tidak ada.
6) Telinga
Tampak simetris,
kebersihan cukup, tidak ada sekret.
7) Mulut
Tidak tampak stomatitis, lidah bersih,
tidak tampak karies gigi, tidak tampak gigi yang berlubang.
8) Leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar
thyroid, kelenjar limfe dan tidak tampak bendungan vena jugularis.
9) Ketiak
Tidak tampak
pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukup.
10) Tangan
Tampak simetris, kuku pendek, bersih,
tidak tampak polidactili, tidak tampak
clubing finger.
11) Dada
Bentuk payudara tampak simetris,
putting susu tamapk menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak tampak luka
bekas operasi, colostrum belum keluar.
12) Perut
Membesar sesuai usia kehamilan, pusat
tampak mendatar, tidak tampak bekas SC, tampak linea nigra dan striae albicans.
13) Kaki
Tampak simetris, tampak tidak oedem,
kuku pendek, kebersihan cukup, tidak tampak polidaktili, tidak tampak varices.
14) Vulva
Tidak tampak oedem, tidak tampak
varices, tidak tampak condilomalata dan condiloma acuminata, tidak tampak flour
albus.
15) Punggung
Tampak simetris,
lordosis, tidak tampak spina bifida.
16) Anus
Kebersihan cukup,
tidak tampak hemoroid.
2. Palpasi
1) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis.
2) Payudara
Tidak ada massa dan benjolan.
3) Abdomen
1.
Leopold I
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat. Bagian fundus teraba tidak bulat, tidak
keras, tidak melenting dan sulit digerakkan.
2.
Leopold II
Pada bagian kiri ibu teraba bagian panjang, keras
seperti papan (pungung janin) dan bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
3.
Leopold III
Bagian terendah teraba bulat, keras, dan melenting.
Presentasi : Kepala belum masuk PAP,
punggung kiri
3. Auskultasi
DJJ (+) 12-12-11
: 140 x/menit
4. Perkusi
Reflek patella +/+
3.2
Interpretasi Data
3.2.1
Diagnosa
Kebidanan
GIIP10001
UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, punggung
kiri, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan
janin baik.
3.2.2
Masalah
–
3.3
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
–
3.4
Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
–
3.5
Perencanaan dan Rasional
Perencanaan asuhan
3.5.1
Bina hubungan yang baik dengan klien
Rasional
: Ibu merasa nyaman dan lebih terbuka
dengan petugas kesehatan, sehingga dapat
terjalin kerjasama yang baik dengan petugas.
3.5.2
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien.
Rasional
: Klien mengetahui kondisi janin dan dirinya.
3.5.3 Anjurkan ibu untuk:
- Istirahat yang cukup
- Mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional: Menjaga
kondisi ibu dan janin tetap sehat.
3.5.4 Jelaskan tanda-tanda abortus :
- Perdarahan pervaginam
- Nyeri perut bagian bawah
- Gerakan janin menghilang
Rasional: Agar ibu mengerti apa saja
tanda abortus dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda
abortus
3.5.5 Jelaskan tanda-tanda pre eklampsia/eklampsia :
- Kehamilan lebih 20 minggu
- terjadinya kenaikan tekananan sistolik
sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg)
- Pembengkakan kaki / edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah.
Rasional
: Agar ibu menegerti apa saja tanda pre eklampsia dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda
tersebut
3.5.6 Berikan tablet kalsium dan multivitamin serta menjelaskan cara mengonsumsi.
Rasional : Kalsium untuk
pertumbuhan tulang dan gigi janin serta pencegahan terjadinya caries gigi/osteoporosis pada ibu. Multivitamin untuk menambah stamina ibu.
3.5.7 Beri tahu ibu jadwal kontrol selanjutnya yaitu 1 bulan lagi pada tanggal 24 Desember atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
Rasional: Dengan kontrol secara teratur dan
sesuai jadwal dapat digunakan untuk
memantau perkembangan kesehatan bagi ibu dan janin.
3.6 Pelaksanaan
Tanggal
|
Pukul
|
Pelaksanaan
|
TTD
|
25/11/10
|
10.40
10.42
10.45
10.50
10.55
11.00
11.05
|
1. Membina hubungan yang baik
dengan klien
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada klien.
3.
Menganjurkan ibu untuk:
- Istirahat yang cukup
- Mengkonsumsi gizi seimbang
4. Menjelaskan tanda-tanda abortus :
- Perdarahan pervaginam
- Nyeri perut bagian bawah
- Gerakan janin menghilang
5. Menjelaskan tanda-tanda pre
eklampsia/ eklampsia :
- Kehamilan lebih 20 minggu
- terjadinya kenaikan tekananan
sistolik sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg)
- Pembengkakan kaki /
edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah.
6. Memberikan tablet kalsium 10 tablet dan multivitamin 10 tablet serta menjelaskan cara mengkonsumsinya.
7. Memberi tahu ibu jadwal kunjungan
ulang 1 bulan lagi.
|
3.4
Evaluasi
Hari kamis tanggal 25 Nopember 2010 pukul 11.05 WIB.
S
: - Ibu mengatakan mengerti tentang
penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
- Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
O : KU: Baik Kesadaran :
composmentis
TD :
110/70 mmHg Suhu : 36,50C
Nadi : 82 x/menit RR : 20 x/menit
A
: GIIP10001 UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala,
keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.
P : 1. Anjurkan pada ibu untuk
minum obat secara teratur
2. Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui
tanda abortus/ pre aklampsia
3. Meminta
ibu datang kontrol ulang 1 bulan lagi ( 24 Desember 2010 ) atau jika sewaktu-waktu mengalami keluhan.
BAB
IV
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Dalam melakukan
asuhan kebidanan pada Ny. “S” didapatkan diagnosa G1IP10001
usia kehamilan 20 minggu, hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan jalan
lahir normal, keadaan ibu dan janin baik tidak ada keluhan.
- Tahap pengkajian pada ibu hamil multigravida perlu dilakukan dengan teliti dan
selengkap mungkin, karena data yang diperoleh akan diperlukan dalam
kelengkapan selanjutnya.
- Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan pada
dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka, adanya perubahan dan kesenjangan
dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
- Interpretasi Data Dasar adalah mengidentifikasi terhadap
diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan.
- Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan
bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
- Intervensi/perencanaan untuk mengatasi masalah klien sebaiknya
didiskusikan dengan klien agar benar-benar mempu dilaksanakan.
- Pelaksanaan merupakan wujud dari perencanaan akan tetapi tidak
semua rencana dapat dilaksanakan.
- Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses Asuhan Kebidanan dan
merupakan penilaian berhasil tidaknya asuhan yang kita laksanakan.
4.1 Saran
1. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar
semua ibu hamil bersedia melakukan antenatal care secara rutin dan tepat waktu.
2. Untuk RSIA IBI Dupak Surabaya supaya lebih meningkatkan mutu yang
sudah baik menjadi lebih baik lagi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
3. Perpustakaan Prodi Kebidanan Sutomo supaya
ditambah lagi koleksi buku-buku terbarunya agar membantu mahasiswa dalam
mendapatkan referensi.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP
Salmah, Rusmiati, Maryanah, dkk.. 2006.
Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta.
EGC
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan
(Essential Midwifery). Jakarta : EGC.
F.Gary Cunningham dkk.,
2006., Obstetri Williams edisi 21., Jakarta., EGC
Depkes RI . Profil Kesehatan Indonesia
. 2008
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 369/Menkes/SK/III/ 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar