04 Januari 2013

Asuhan Kebidanan Plasenta Previa



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.       Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan anterpartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dengan kehamilan tua adalah 22 minggu mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus.
Perdarahan anterpartum biasanya berbatas pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu tapi tidak jarang terjadi pula pada usia kandungan kurang dari 22 minggu dengan patologis yang sama. Perdarahan saat kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih berbahaya dan lebih banyak daripada kehamilan sebelum 22 minggu.
Oleh karena itu perlu penanganan yang cukup berbeda. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan anterpartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta .
Perdarahan anterpartum yang bersumber dari kelainan plasenta yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa dan solusio plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya. Perdarahan anterpartum terjadi kira-kira 3 % dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta previa , solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya .
Pada umumnya penderita mengalami perdarahan pada triwulan tiga atau setelah usia kehamilan, namun beberapa penderita mengalami perdarahan sedikit-sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdarahan yang berlangsung banyak, mereka datang untuk mendapatkan pertolongan.
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu yang lebih banyak pada permulaan persalinan biasanya harus lebih dianggap sebagai perdarahan anterpartum apapun penyebabnya, penderita harus segera dibawah ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi. Perdarahan anterpartum diharapkan penanganan yang adekuat dan cepat dari segi medisnya maupun dari aspek keperawatannya yang sangat membantu dalam penyelamatan ibu dan janinnya.
1.2.       Tujuan
1.2.1        Tujuan umum
Setelah membaca makalah ini, di harapkan mahasiswa dapat memahami tentang plasenta previa dan dapat memberikana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan plasenta previa.
1.2.2        Tujuan khusus
a.         Mahasiswa dapat menjelaskan Definisi plasenta previa
b.        Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi plasenta previa
c.         Mahasiswa dapat menjelaskan manifestasi klinis plasenta previa
d.        Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi plasenta previa
e.         Mahasiswa dapat menyebutkan pemeriksaan penunjang penyakit plasenta
f.         Mahasiswa dapat menjelaskan pencegahan penyakit plasenta previa
g.        Mahasiswa dapat menerapkan penatalaksanaan penyakit plasenta previa

1.3.       Tujuan
1.3.1.       Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada klien diharapakan mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan secara komprehensif.

1.3.2.       Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
a.       Melakukan pengkajian data pada klien dengan plasenta previa
b.      Menentukan identifikasi diagnosa dan masalah
c.       Mengantisipasi masalah potensial dengan indikasi plasenta previa
d.      Mengidentifikasi kebutuhan segera
e.       Merencanakan asuhan kebidanan dengan indikasi plasenta previa
f.       Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat pada klien dengan indikasi plasenta previa
g.      Membuat evaluasi pada klien dengan indikasi plasenta previa



BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA



2.1    Konsep Ante Partum Bleeding ( Plasenta Previa)
·      Pedarahan antepartum adalah perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 20 minggu (Mansjoer, 1999: 276)
·   Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III (Prawirohardjo, 2009: 459)
·      Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu, biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari pada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998 : 269 )
·    Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi paada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalanlahir (ostium uteri internal). ( Mochtar, 1998 : 269 )
·   Menurut Prawiroharjo (2009), plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.
·    Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal yaitu segmen bawah uterus  sehingga dapat mnutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. (Mansjoer, 1999: 276)
·  Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.
·     Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000).


2.1.1        Klasifikasi 



Lihat isi lengkap di sini
atau di sini