11 Agustus 2012

Jenis-Jenis Sakit Mata

 
sakit mata sangat banyak jenisnya dan tidak semuanya merupakan penyakit menular. sakit mata yang bisa menular adalah yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sedangkan yang disebabkan alergi tidak akan menular. penyembuhan sakit mata akibat alergi bisa dilakukan dengan pengobatan rutin dan menjaga mata agar bebas dari debu, bulu, asap, dan lainnya.

Beberapa jenis sakit mata :


1. sakit mata yang menular (konjungtivitis)
Faktor yang menyebabkan sakit mata bisa menular adalah seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, bulu, angin atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih, dan pemakaian lensa kontak jangka panjang. Gejala yang timbul akan menjadikan mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), dan penglihatan (kabur).
Bayi yang baru lahir juga dapat menderita penyakit yang sama. namun penyebabnya karena infeksi ketika dilahirkan. Oleh karena itu, penyakit ini pada bayi disebut konjungtivitis gonokokal. Jalan lahir bayi tidaklah steril dari kuman tertentu yang mungkin bisa menimbulkan infeksi. Oleh sebab itu, umumnya mata bayi yang baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotik untuk mematikan bakteri yang dapat menyebabkan sakit mata.
2. keratokonjungtivitis vernalis (KV)

Hal ini terjadi karena iritasi pada bagian kornea (selaput bening) akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. Gejala yang timbul adalah : mata merah, berair, gatal, kelopak mata bengkak, dan terjadi kotoran mata (belekan). Perlu diketahui KV merupakan peradangan yang berulang alias musiman dan penderitanya cenderung kambuh terutama pada musim panas. Terkadang penderita KV mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea yang menyebabkan nyeri yang akut.
3. endoftalmitis
Hal ini terjadi akibat infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejala yang timbul berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak tertusuk sesuatu seperti kayu atau benda –benda tajam. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan.
4. selulitis orbitalis (SO)
Ini terjadi karena peradangan pada jaringan di sekitar bola mata. Gejala yang timbul berupa mata merah, nyeri, kelopak mata bengkak, bola mata menonjol, serta penderita mengalami demam. selulitis orbitalis pada anak-anak sering terjadi akibat cedera mata, infeksi sinus atau infeksi yang berasal dari gigi. Diagnosa pasti dapat ditegakkan melalui rontgen gigi dan mulut atau CT Scan sinus. selulitis orbitalis yang tak segera ditangani bisa berakibat fatal, seperti kebutaan, infeksi otak atau pembekuan darah di otak.
5. trakoma (menular)
Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan), pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea kelihatan keruh. Penyakit ini sangat menular.
Ini terjadi karena infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk. Oleh karena itu, trakoma sering menyerang anak-anak, bakteri berkembang biak saat anak menggunakan benda yang sudah tercemari seperti handuk atau sapu tangan.
6. blefaritis
Blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya produksi minyak yang berlebihan yang berasal dari kelenjar minyak tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di bagian bola mata terdapat lapisan air mata yang berfungi melindungi bola mata dari iritasi. Lapisan yang sangat halus ini terdiri atas tiga kelenjar, yaitu kelenjar minyak, air dan lendir.
Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak bisa menjadi berlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak mata yang juga sering didatangi bakteri.
Gejala yang timbul adalah mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada luka di bagian kelopak mata dan membengkak. Pada beberapa kasus sampai terjadi kerontokan bulu mata. Ada dua jenis blefaritis yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior.
Yang pertama merupakan peradangan di kelopak mata bagian luar depan yaitu di tempat melekatnya bulu mata. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Yang kedua adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam, yaitu bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak.
7. dakriosistitis
Penyebabnya adalah penyumbatan yang terjadi pada duktus nasolakrimalis yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah yang menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibat yang ditimbulkan adalah infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bahkan bisa sampai mengeluarkan nanah dan penderita mengalami demam.
Infeksi yang ringan biasanya akan cepat sembuh walau tetap ada pembengkakan. Sedangkan yang tergolong parah dapat menyebabkan kemerahan dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus berlanjut akan terbentuk kantung nanah.
8. ulkus kornea (UK)
Ini terjadi karena infeksi pada kornea bagian luar. Biasanya terjadi karena jamur, virus, protozoa atau karena beberapa jenis bakteri. Penyebab awal bisa karena mata kelilipan atau tertusuk benda asing. UK terkadang terjadi di seluruh permukaan kornea sampai ke bagian dalam dan belakang kornea. UK yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris (selaput pelangi) dan kerusakan mata.
Gejalanya mata merah, nyeri, gatal, berair, muncul kotoran mata, peka terhadap cahaya (photo phobia) , pada bagian kornea tampak bintik nanah warna kuning keputihan, dan gangguan penglihatan pada penderita sakit mata.

1 komentar:

  1. sangat bermanfaat, dan saya akan copy untuk masukkan ke blog saya, namun saya akan tetap menyebutkan sumbernya, jika anda tidak berkenan silakan kirim ke email saya = ceritabalita@gmail.com
    atau ke pin : 7D3061DC
    dan akan segera saya hapus kembali, terima kasih

    BalasHapus