25 Agustus 2014

Partnership Bidan dan Perempuan dalam Pelayanan Kebidanan


klik this link >> DOWNLOAD FULL DOCUMENT




PARTNERSHIP BIDAN DAN PEREMPUAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Leadership, Advokasi, dan  Decision Making Process in Midwifery Practices


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan



Disusun Oleh :
Fitriani Puspayanti                                                  011311223013
Irma Sari Fitriana                                                    011311223014
Dewi Angga Purnamasari                                       011311223015
Angkit Ayu Primarela                                             011311223016
Bunga Marlina                                                         011311223017



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN
FAKULTAS  KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat serta hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah “Leadership, Advokasi, dan Decision Making Process in Midwifery Practices” ini dengan tepat waktu.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep kebidanan, makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana partnership bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan khususnya dalam hal leadership, advokasi, dan decision making process in midwifery practices.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Netti Herlina, S.Pd, M.Kes selaku dosen / tim pengajar mata kuliah konsep kebidanan yang telah membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.


Surabaya , November 2013
Tim Penulis


DAFTAR ISI


Halaman :

Kata pengantar...................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................ ii


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3  Tujuan.................................................................................................. 3
1.4  Manfaat............................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1        Kepemimpinan (Leadership)............................................................... 4
2.1.1      Definisi Leadership................................................................. 4
2.1.2      Teori Leadership...................................................................... 5  
2.1.3      Gaya Kepemimpinan............................................................... 6
2.1.4      Kepemimpinan Yang Efektif.................................................. 7
2.1.5      Pemimpin dan Kepemimpinan................................................ 9
2.1.6      Perbedaan Pemimpin dengan Manajer.................................... 10
2.1.7      Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan......................... 10

2.2    Advokasi
2.2.1        Definisi Advokasi................................................................... 16
2.2.2        Tujuan Advokasi.................................................................... 17
2.2.3        Prinsip-prinsip Advokasi........................................................ 19
2.2.4        Bentuk Kegiatan Advokasi.................................................... 19
2.2.5        Advokasi Dalam Pelayanan Kebidanan................................. 20
2.2.6        Media Kegiatan  Advokasi Dalam Pelayanan Kebidanan..... 21
2.2.7        Sasaran Advokasi................................................................... 21
2.2.8        Contoh Advokasi dalam Pelayanan Kebidanan..................... 22

2.3    Decision Making Process in Midwifery Practice
2.3.1        Definisi Proses Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan  22
2.3.2        Metode Pemecahan Masalah.................................................. 23
2.3.3        Gaya Pengambilan Keputusan................................................ 25
2.3.4        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan. 26

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 28




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Indikator keberhasilan negara pada sektor kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka kematian ibu (AKI) tercatat sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini masih terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara lain misalnya Malaysia (62 per 100.0000 kelahiran hidup).
Berhubungan dengan penurunan AKI dan AKB, peran bidan yang profesional sangat dibutuhkan. Tidak hanya kemampuan dalam praktek penanganan kasus tetapi juga kemampuan interpersonal yang baik. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada masyarakat khususnya perempuan. Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan (Kurnia, 2009).
Seorang bidan profesional sebagai sahabat perempuan juga dituntut memiliki kemampuan komplit dalam bidang medis maupun non medis terutama dalam hal interpersonal. Dalam hubungan antara bidan dengan perempuan dalam pelayanan kebidanan, terdapat beberapa faktor-faktor penting diantaranya kepemimpinan (leadership) dan advokasi, serta proses pengambilan keputusan dalam praktek kebidanan (decision making process in midwifery practices). Ketiga komponen tersebut sangat penting untuk mendukung partnership / hubungan baik antara bidan dan perempuan sehingga bidan dapat memaksimalkan tugasnya sesuai dengan standard asuhan kebidanan.
Kepemimpinan yang kuat dalam kebidanan sangat penting jika melihat tantangan yang dihadapi profesi. Namun, seperti Jo Coggins menjelaskan, ada sejumlah hambatan yang harus diatasi dalam rangka untuk memperbaiki ini dan mendukung komitmen untuk perempuan. Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di mana setiap individu didorong untuk secara teratur menilai dan memperbarui pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri dan untuk melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam perawatan mereka.
Selain itu, bidan juga melaksanakan kegiatan kepemimpinan dalam praktek sehari-hari mereka, meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu. Ini termasuk memprioritaskan kebutuhan perawatan, advokasi pilihan perempuan dan menunjukkan intra dan antarprofesi bekerja untuk memastikan perbaikan berkesinambungan dalam perawatan standard.
Kepemimpinan (leadership) sangat dibutuhkan oleh bidan dalam menjalankan tugasnya. Dengan sifat kepemimpinan yang dia miliki dapat membantu dalam mengorganisir suatu daerah wilayah kerjanya sehingga program-program yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Bidan juga harus dapat berperan sebagai advokator untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan semakin baik terutama dalam bidang kesehatan.
Selain itu, pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh proses pengelolaan asuhan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Bidan pada semua posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksanaan / staf maupun sebagai pemimpin.
Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan, pemikiran kritis dan analisis yang dapat diterapkan dalam praktek kebidanan. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang  sistematis. Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses memecahkan masalah secepatnya. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki, kemampuan berfikir kritis, dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role model dilingkungan kerjanya.
Transisi dari mahasiswa menjadi praktisi bidan yang mandiri dan dapat diperhitungkan tampaknya merupakan salah satu masa yang paling menantang dari karir seorang bidan. Tanpa perencanaan yang hati-hati dan pembentukan strategi personal, maka bisa timbul suatu bahaya yaitu jalan karir seseorang akan serampangan, tidak terkoordinasi dan pandangan mahasiswa mengenai praktik kebidanan yang efektif akan hilang dalam dunia kerja yang sibuk (Henderson, 2006). Oleh sebab itu, pemahaman mendasar tentang faktor-faktor dalam penunjang partnership antara bidan dan perempuan terutama tentang ledership, advokasi, dan decision making process in midwifery practices merupakan hal yang wajib diketahui dan dipahami oleh para calon bidan profesional. Contohnya tugas bidan sebagai Leader suatu BPM atau RS, peran pemimpin dalam praktek kebidanan di masyarakat, serta strategi yang harus dimiliki dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulisan makalah ini.

1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana leadership, advokasi, dan proses pengambilan keputusan dalam praktek pelayanan kebidanan.

1.3         Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami tentang:
1.3.1   Kepemimpinan/leadership bidan dalam pelayanan kebidanan
1.3.2   Advokasi bidan dalam pelayanan kebidanan
1.3.3   Proses pengambilan keputusan dalam praktik kebidanan

1.4         Manfaat
1.4.1   Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi penyusun dan pembaca makalah
Sebagai bahan diskusi dalam tugas mata kuliah dan tambahan referensi bagi tugas-tugas yang berkaitan dengan makalah ini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar