20 Februari 2014

Asuhan Kebidanan ANC (Ante Natal Care)

Baca selengkapnya di :
Scribd
DropBox



ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.“S” GII P10001 UK 20 MINGGU
DI RSIA IBI DUPAK - SURABAYA
20 November – 3 Desember 2010






Disusun Oleh :

IRMA SARI FITRIANA
P27824109059

Semester V







KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
2010 - 2011




BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
Kunjungan ibu hamil merupakan pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).
Menurut Sarwono, 2009 kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahun (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut LB.3 KIA tahun 2006 penyebab terbesar kematian ibu berturut-turut adalah perdarahan 34,62 % diikuti keracunan kehamilan (Pre eklamsi) 14,01 %, infeksi 3,02 % dan penyebab yang lainnya 40,11 %. (Profil Kesehatan Indonesia, 2008)
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “empat pilar safe motherhood” dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal. Target pencapaian kegiatan ANC tahun 2008 sebesar 92,9 dan tahun 2010 sebesar 95%. (Menurut Depkes RI , 2005)
Dalam upaya untuk lebih meningkatakan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan Antenatal Care secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dalam segi penampilan, sikap juga profesionalisme, karena sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan diri dan kehamilannya ke tepat yang sama jika dirinya merasa dihargai dan diasuh dengan baik. Dengan pelayanan bidan yang baik dan profesional, diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu hamildalam memeriksakan diri dan kehamilannya secara teratur.
Oleh karena itu salah satunya penulis membuat suatu laporan berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” GIIP10001 Usia Kehamilan 20 Minggu”

1.2         Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil multigravida trimester II dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2        Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan langkah-langkah berikut :
1.2.2.1       Melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif dari ibu hamil multigravida trimester II
1.2.2.2       Interpretasi data dasar untuk menentukan diagnosa dan masalah aktual
1.2.2.3       Merumuskan diagnosa potensial dan masalah potensial
1.2.2.4       Melakukan identifikasi kebutuhan tindakan segera
1.2.2.5       Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan
1.2.2.6       Melaksanakan asuhan kebidanan
1.2.2.7       Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan

1.3         Manfaat
1.3.1        Manfaat Bagi Penulis
Penulis mendapatkan tambahan pengetahuan tentang penulisan laporan dan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil, terutama asuhan kebidanan pada multigravida fisiologis trimester II.
1.3.2        Manfaat Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang baik

1.4         Pelaksanaan
Tempat Kegiatan Praktik     :    RSIA IBI Dupak Surabaya
Waktu                                  :    Tanggal 20 November – 3 Desember 2010



1.5         Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan kegiatan praktik ini kami menyusun sebagai berikut :
Bab I      :    Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan laporan yang terdiri dari tujuan umum dan khusus, menfaat penulisan laporan, pelaksanaan serta sistematika penulisan.
Bab II    :    Tinjauan pustaka, menguraikan rincian dari batasan asuhan kebidanan antenatal, konsep dasar kehamilan, konsep asuhan kebidanan.
Bab III   :    Tinjauan kasus, menguraikan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” GIIP10001 Usia Kehamilan 20 Minggu.
Bab IV   :    Pembahasan
Bab V    :    Penutup
Daftar Pustaka




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1     Batasan Asuhan Kebidanan Antenatal dan Tujuan Antenatal
2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Asuhan kebidanan dalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 369/MENKES/SK/III/ 2007)
2.1.2 Pengertian Asuhan Antenatal
Asuhan Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo. S, 2009 : 278)
Kunjungan Antental Care (ANC) merupakan kontak ibu hamil dengan
pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).
2.1.3 Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, S., 2009 : 213)
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, S., 2009 : 213)
2.1.4 Tujuan Antenatal Care
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
2.1.4.1 Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2.1.4.2 Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
2.1.4.3 Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
2.1.4.4 Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
2.1.4.5 Memberi pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
2.1.4.6 Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. (Prawirohardjo,S.,2009:278)

2.2     Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1 Tanda dan gejala kehamilan
2.2.1.1 Tanda- tanda Presumtif
1.  Tidak dapat haid (Amenorrhea)
Adanya konsepsi dapat mencegah terjadinya pembentukan folikel degraf   sehingga ovulasi tidak terjadi.
2.  Mual dan muntah (Nausea and Vomiting)
Pada wanita hamil terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat mempengaruhi kadar asam lambung. Peningkatan kadar asam lambung dapat menyebabkan mual dan muntah.
3. Ngidam
Wanita hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu.
4. Pingsan (Sinkope)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan ischemia susunan saraf pusat yang dapat menimbulkan pingsan.
5.  Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri
Pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara untuk mengsekresi air susu.
6.    Tidak ada nafsu makan (Anorexia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian akan kembali seperti biasanya.
7.    Sering miksi
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada trimester II dan akhir kehamilan akan timbul lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
8.    Konstipasi atau obstipasi
Tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
9.    Pigmentasi kulit
Disebabkan oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), aerola mammae, dan dinding perut (linea nigra).
10. Epulis
Hipertropi dari papil gusi.
11. Varices
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Biasanya terjadi pada sekitar genetalia eksternal kaki dan betis serta payudara dan dapat hilang setelah persalinan

2.1.2.2 Tanda-Tanda Mungkin Hamil
1.  Perut membesar.
2.  Uterus membesar, terjadi perubahan dan bentuk, besar dan konsistensi dari uterus.
3.  Tanda Hegar
Istmus uteri sedemikian rupa lunaknya seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan servik.
4.    Tanda Chadwik
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu kebiru-biruan.
5.    Tanda Piscaseck
Terjadi pembesaran dan pelunakan unilateral pada tempat implantasi.
6.    Kontraksi Braxton Hicks
Karena palpasi atau toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi keras karena berkontraksi.
7.    Ballotement
Reaksi kehamilan positif



2.2.1.3 Tanda Pasti Hamil
1.  Melihat, meraba atau mendengarkan pergerakan anak, juga bagian-bagian janin
2. Mendengarkan denyut jantung janin :
1) Dengan stetoskop monoral laennec
2) Dengan alat doppler
3) Dicatat dengan feto elektro kardiogram
4) Dilihat dengan ultrasonografi

2.2.2  Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
2.2.2.1 Perubahan Pada Sistem Reproduksi
1.  Uterus
1)  Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hiperatrofi dan hiperplasia otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik, endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.
2) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
3)  Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
4)  Posisi rahim dalam kehamilan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1).   Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
2).  Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis kemudian mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
5)  Vaskularisasi
Arteri uterina dan arterina ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Dan pembuluh darah vena mengembang dan bertambah.
6)  Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (tanda goodell). Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertumbuhan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid (tanda chadwick).
2.  Indung Telur (Ovarium)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur mengalami :
1)   Ovulasi terhenti.
2)   Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
3.  Vagina dan vulva
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur – struktur ini sekret yang banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda chadwick. (F. Gary Luningham, 2005:186).
4.   Dinding perut (Abdominall wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.

2.2.2.2 Perubahan Pada Organ Dan Sistem Lainnya
1.    Sistem Sirkulasi Darah
1) Volume Darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah bertambah banyak kira-kira 25,00% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (Cardiac Output) yang meningkat kurang lebih 30,00%.
Perubahan pembagian aliran darah:
Uterus trimester I 3%, Trimester II 17%, Mamae dari 1% menjadi 2%, Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10% dari curah jantung permenit.
2) Protein Darah
Jumlah protein, albumin, dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
3)   Hemoglobin
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relative volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memnuhi kebutuhan transport oksigen yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun walaupun sebenarnya lebih besar dibanding Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Leukosit meningkat sampai 10.000/cc begitu pula dengan produksi trombosit. Menurut WHO Hb ibu hamil dikatakan anemia bila kurang dari 11.00 gr%.    Kurang dari 11gr% dianggap anemia: berat 5-6 gr%, sedang 7-8 gr% dan ringan 9-10 gr%.
2.    Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang–kadang mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menanjak adalah pernafasan dada (thoracic breathing).
Perubahan fisiologis paru selama kehamilan :
Volume tidal meningkat sekitar 30-40 %. Inspiratory reverse volume makin meningkat. Hiperventilasi akibat progesteron yang dapat meningkatkan sensitivitas pada CO2. Hiperventilasi bermanfaat juga untuk menjaga kestabilan asam basa darah. PCO2  ibu lebih rendah daripada janin. PO2  janin lebih rendah tapi afinitas hemoglobin fetus tinggi. Kapasitas total paru turun sekitar 5%
3.    Sistem Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Reabsorpsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering tejadi di pagi hari (morning sickness). Penyebab morning sickness, emisis gravidarum sampai hyperemesis gravidarum, tidak diketahui dengan jelas. Ada kemungkinan merupakan kombinasi antara HCG dan meningkatnya esterogen dan progesteron. Proses morning sickness, emesis gravidarum serta kaluhan ringan lainnya akan makin berkurang seiring dengan makin tuanya kehamilan. Pada kasus hyperemesis gravidarum memerlukan terapi khusus bahkan hospitalisasi dan isolasi.
4.  Tulang Dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak (softening). Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin maka kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini.
5. Kulit
Pada daerah tertentu terjadi hiperpigmentasi :
1)   Muka (masker kehamilan atau cloasma gravidarum)
2)   Payudara (pada putting susu dan areola mamae)
3)   Perut (linea nigra, linea alba, linea fusca)
4)   Vulva
6.  Kelenjar Endokrin
1)  Kelenjar thyroid, dapat membesar sedikit
2)  Kelenjar hipofise, membesar terutama lobus anterior
3)  Kelenjar adrenal, tidak begitu berpengaruh
7.  Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertropi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru, terjadi hiperpigmentasi areola mammae dan putting susu dan keluar colostrum
8.    Traktus Urinarius
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69.00% - 70.00%. Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya pembentukan urine, terutama ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat.
9.    Metabolisme     
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapannya memberikan ASI.
10. Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler menglami perubahan untuk dapat mendukung peningkatan metabolisme sehingga tumbuh kembang janin sesuai dengan kebutuhan. Perubahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)   Jantung
1). Mengalami perubahan letak karena diafragma terdesak ke atas sehingga jantung sedikit melebar.
2). Ventrikel kiri relatif hipertrofi untuk mengimbangi peningkatan curah  jantung.
3). Puncak kenaikan denyut jantung pada umur 24-32 minggu.
4). Denyut jantung naik  sekitar 10detak/menit. Jadi bertamabahnya detak jantung ibu selama hamil adalah 280 x 24 x 60 x 10 = 4.032.000 detak.
2)   Curah jantung
1). Meningkat rata-rata 33% atau antara 30-35%
2). Meningkat dari 4,5 liter/menit menjadi 6 liter/menit
3). Stroke volume meningkat dari rata-rata 5-10 ml menjadi 70-75 ml
4). Pembagian curah jantung:
Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10%, Uterus trimester I 3% trimester II 17%, Mamae trimester I 1%, trimester II 2%,  
3)   Tekanan darah ekstrimitas
1). Tahanan pembuluh darah relatif menurun karena pengaruh progesteron dan prostasiklin. Progesteron menurunkan tonus otot-otot pembuluh darah sehingga terjadi relaksasi.
2). Terdapat perbedaan tekanan darah antara berdiri, duduk, tidur terlentang dan miring ke kanan atau ke kiri. Akibat posisi uterus yang dapat menekan pembuluh darah vena cava inferior.
3). Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 10-15 mmHg umumnya sampai minggu ke-24 kehamilan, selanjutnya tekanan darah normal.
4)   Tekanan darah
1). Ektrimitas bagian atas relatif tetap
2). Ekstrimitas bawah meningkat :
Pada minggu ke-10 kehamilan sebesar 10 cm H2O
Pada aterm sebesar 25 cm H2O
Pada lokalisasi plasenta sedikit lebih tinggi 2-3 cm H2O
3). Perubahan tekanan darah ini disebabkan membesaranya uterus yang menekan vena pelvis, menekan aliran vena cava inferior sehingga menghambat aliran darah balik dan aliran limfe terganggu.
4). Terjadi sindrom hipotensive supin. Aliran darah menuju sistem saraf pusat menurun sekitar 30% sehingga menimbulkan turunnya kesadaran. Di sebabkan gangguan aliran darah ke jantung. Tertutupnya vena cava inferior.

 2.2.3 Perubahan Psikiologis Pada Ibu Hamil Trimester II
Perubahan psikologi pada trimester II fase praquickening, meliputi:
1.    Ibu ingin terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan ibunya.
2.    Menerima segala nilai yang diberikan ibunya dan mearasa hormat.
3.    mengalami perubahan identitas, dari “menerima kasih sayang” (dari ibunya) menjadi “pemberi kasih sayang” (persiapan menjadi seorang ibu).
4.    Perut belum terlalu besar sehinga belum dirasakan suatu beban.
Perubahan psikologi pada trimester II fase postquickening, meliputi:
1.    Identitas keibuan makin muncul.
2.    Fokus pada kehamilan dan persiapan menghadapi peran baru sebagai ibu.
3.    Timbul kesedihan pada wanita karir karena harus meninggalkan perannya saat sebelum hamil.
4.    Pada multigravida, ibu berpikir tentang peran baru, bagaimana menjelaskan kepada anak lainnya dan bagaimana bila nanti harus meninggalkan rumahnya saat bersalin.
5.    Merasa bahwa bayinya adalah individu yang terpisah
6.    Memikirkan tentang jenis kelamin bayinya kelak.
Secara umum, ibu hamil pada trimester II mengalami :
1.    Sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
2.    Ibu mulai merasakan gerakan bayinya.
3.    Merasa terlepas dari rasa kecemasan dan tidak nyaman
4.    Meningkatnya libido
5.    Lebih sensitif dan menjaga ikatan dengan pasangannya agar tetap kuat.
      
2.2.4  Masalah Fisiologis Yang Muncul Pada Trimester II
Masalah fisiologis yang terjadi pada trimester II masih berkaitan dengan masalah yang terjadi pada trimester I yaitu sebagai berikut:
1.    Perubahan Payudara
Perubahan payudara disebabkan oleh hipertropi kelenjar, hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara, dan putting serta areola bertambah, yang semuanya akibat hormonal.
Cara mengatasinya:
1)   Memakai bra yang memakai penyerap, dapat dipakai pada malam hari.
2)   Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahankan keadaan kering. Beri tahu bahwa payudara lembek sifatnya sementara.
2.    Nocturia
Sering kencing disebabkan oleh gangguan fungsi kandung kemih akibat perubahan vasikular yang berhubungan dengan hormonal, dan volume kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta presentasi janin.
Cara mengatasinya:
1)   Upayakan kencing teratur, terutama saat ada dorongan untuk kencing, usahakan jangan ditahan.
2)   Perbanyak minum pada siang hari.
3)   Jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia kecuali jika nocturia mengganggu dan menyebabkan keletihan.
4)   Batasi minum bahan diuretic (kopi, teh, cola)
5)   Latihan kegel
3.    Rasa lelah, letih dan lemah
Rasa lelah, letih dan lemah penyebabnya sulit diterangkan, mungkin dipengaruhi peningkatan hormone progesterone, estrogen dan HCG.
Cara mengatasinya:
1)   Istirahat secukupnya
2)   Diet seimbang
4.      Mual dan muntah
Mual dan muntah penyebabnya tidak diketahui, mungkin perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan.
Cara mengatasinya:
1)   Jaga agar tidak terlalu lapar / kekenyangan.
2)   Tidak merokok
3)   Bangun pagi makan biscuit
4)   Berbaring sebentar sampai keluhan berkurang
5)   Minum teh rendah kafein hangat
6)   Makan sedikit-sering dalam porsi kecil
7)   Hindari makanan yang menyengat dan berbumbu.
5.      Keputihan
Keputihan disebabkan oleh serviks terangsang oleh hormone sehingga menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan banyak lendir.
Cara mengatasinya:
1.        Sulit dicegah. Biarkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva.
2.        Sering ganti pakaian dalam.Kalau gatal, berbau, perubahan warna lendir, segera periksa.
3.        Pigmentasi bertambah, jerawat, dan kulit berminyak.
Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak disebabkan oleh Melanin Stimulating Hormone (MSH) dari hipofisis anterior.
Cara mengatasinya:
Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium
4.        Tahi Lalat Bertambah
Tahi lalat bertambah disebabkan oleh dilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen.
Cara mengatasinya:
Tidak apa-apa, menghilang perlahan selama laktasi. Jarang sembuh sempurna.
5.        Telapak Tangan Merah
Telapak tangan merah dapat disebabkan karena hiperestrogen atau genetic.
Cara mengatasinya:
Bukan merupakan masalah, menghilang seminggu postpartum.
6.        Pruritus
Pruritus penyebabnya tidak diketahui, tanpa ruam, bila ruamnya menyatu menjadi bentuk papula. Disebabkan karena kelenjar-kelenjar kulit hiperfungsi, bisa juga akibat kulit teregang (diperut).
Cara mengatasinya:
1.     kuku harus pendek
2.     lapor kepetugas kesehatan
3.     gunakan lotion
4.     ganti sabun yang cocok
5.     gunakan baju longgar
7.        Palpitasi
Palpitasi tidak diketahui penyebabnya, jangan sampai terdapat gangguan jantung.
Cara mengatasinya:
Lapor petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi jantung seperti nyeri dada.
8.        Hipotensi baring dan bradikardia
Hipotensi baring dan bradikardia dirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada vena kava inferior ketika berbaring. Ini dapat mengganggu aliran darah ke uterus, plasenta, dan ginjal.
Cara mengatasinya:
1.     Berbaring miring
2.     Posisi semi-fowler dengan lutut sedikit fleksi.
9.        Sering pingsan
Sering pingsan disebabkan oleh gangguan vasomotor/hormonal. Bila terjadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai.
Cara mengatasinya:
1.    Latihan fisik ringan
2.    Nafas dalam
3.    Bangun dari tidur perlahan-lahan
4.    Suhu kamar diatur sejuk
5.    Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil tetapi sering
6.    Pakaian elastis dan tidak terlalu ketat
7.    Duduk seperlunya saja
8.    Kalau gejala bertambah, periksakan.
10.    Perasaan terbakar pada dada, sering kali regurgitasi
Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi disebabkan oleh progesterone memperlambat gerakan usus dan pencernaan, peristaltic berlawanan, sfingter lambung berelaksasi juga akibat lambung tertekan rahim.
Cara mengatasinya:
1.     Hindari makanan yang mengandung gas seperti kubis dan berlemak
2.     Minum teh
3.     Kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara waktu makan
4.     Bila gejala menetap, periksakan.
11.    Flatulensi
Flatulensi disebabkan berkurangnya peristaltic usus sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas, ditambah udara yang tertelan.
Cara mengatsinya:
1.     Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama
2.     Hindari makanan yang menghasilkan gas seperti kubis dan berlemak
3.     Hindari makan banyak
4.     Latihan fisik dan buang air besar teratur.
12.    Sakit kepala
Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilan biasanya disebabkan oleh gangguan emosi: sering migraine, mata lelah, gangguan vascular dan kongesti/sumbatan sinus akibat pengaruh hormone.
Cara mengatasinya:
1.     Relaksasi
2.     Konsul untuk mengontrol hipertensi
13.    Kesemutan pada ujung jari
Kesemutan pada ujung jari disebabkan oleh penekanan pada fleksus brachialis.
Cara mengatasinya:
1.      Atur sikap tubuh yang baik
2.      Posisi tangan netral dorso fleksi dan elevasi kaki.
(Salmah, 2006).



2.2.5 Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
2.2.5.1 Pemeriksaan Kehamilan
Umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan :
1.     Mulai hamil sampai umur kehamilan 28 minggu, periksa sebulan sekali
2.     Umur kehamilan 28-36 minggu periksa 2 minggu sekali
3.     Umur kehamillan > 36 minggu periksa 1 minggu sekali
2.2.5.2 Diet
Wanita hamil harus terpenuhi kebutuhan kalorinya karena berguna untuk :
1.     Pertumbuhan janin
2.     Kesehatan ibu
3.     Mencegah terjadinya anemia, abortus, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan postpartum, dan sepsis puerpuralis
Pada anak aterm memerlukan 400 gram protein, 220 gram lemak, 80 gram karbohidrat dan 40 mg mineral. Uterus dan plasenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 40 gram.
2.2.5.3 Hygiene
1.    Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit dan kebersihan daerah genetalia
2.    Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut
3.    Memakai sepatu dengan tumit yang tidak tinggi.
2.2.5.4 Istirahat
1.     Sekurang-kurangnya istirahat kurang lebih 8 jam
2.     Menghindari pekerjaan yang terlalu berat
2.2.5.5 Obat-obatan
1.    Obat-obatan dari bidan atau dokter harus diminum secara rutin dan teratur
2.    Hindari penggunaan obat-obatan yang bisa membahayakan kehamilan
2.2.5.6 Perawatan Payudara
1.    Payudara merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utama bagi bayi. Oleh karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat
2.    Dua bulan terakhir kehamilan dilakukan massage, colostrum dikeluarkan untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan areola mammae dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun. Bila putting susu masuk ke dalam maka harus diperbaiki dengan jalan menarik dan memutar keluar.
2.2.5.7 Koitus
Koitus tidak dihalangi bila ada sejarah :
1.     Sering abortus atau prematur
2.     Pada minggu terakhir kehamilan koitus harus berhati-hati
3.     Orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus, partus prematurus.


2.2.6   Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester I, II, III :
2.2.6.1       Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan sebelum 14 minggu
Informasi penting pada kunjungan ini adalah :
1.    Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2.    Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.    Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.    Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
5.    Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)
2.2.6.2       Pada trimester II, minimal ANC  1 kali yaitu jadwal kunjungan antara minggu 14-28
Informasi penting pada kunjungan ini adalah :
1.    Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2.    Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.    Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.    Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
5.    Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)
6.    Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (beritahu ibu tanda-tanda gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evakuasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
2.2.6.3       Pada trimester III, minimal 2 kali ANC yaitu
1.    Jadwal kunjungan antara minggu 28-36
Informasi penting pada kunjungan ini adalah :
1)   Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2)   Mendeteksi masalah dan menanganinya
3)   Melakukan tindakan pencegahan, seperti memberi tablet besi, kalsium, multivitamin.
4)   Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik, mental dan sosial ibu
5)   Menginformasikan tentang 6 tanda bahaya yaitu :
1). Perdarahan pervaginam
2). Sakit kepala berat
3). Penglihatan kabur
4). Oedema pada wajah dan tangan
5). Gerak bayi kurang dari biasanya
6)   Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenai gizi ibu hamil, latihan, dan personal hygiene
7)   Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
2.    Jadwal kunjungan setelah usia kehamilan 36 minggu
Informasi penting pada kunjungan ini adalah :
1)   Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2)   Mendeteksi masalah dan menanganinya
3)   Melakukan tindakan pencegahan, seperti pemberian tablet Fe
4)   Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik, mental dan sosial ibu
5)   Menginformasikan tentang tanda-tanda persalinan (his adekuat minimal 2 kali dalam 10 menit, keluar darah dan lendir)
6)   Menginformasikan tentang 6 tanda bahya dan menganjurkan agar segera ke petugas kesehatan jika menemukan satu atau lebih dari 6 tanda bahaya
7)   Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenal gizi ibu hamil, latihan dan personal hygiene
8)   Mendeteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di sarana kesehatan yang lengkap

2.3         Konsep Asuhan Kebidanan Pada Multigravida Fisiologis Trimester II
2.3.1   Pengkajian Data
Pengkajian dapat diperoleh data subjektif dan objektif
2.3.1.1  Data Subjektif
1.    Identitas
1)        Nama Ibu dan Suami
Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.
2)        Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
Semua wanita usia subur merupakan saat yang tepat untuk persalinan dengan jarak lebih dari 2 tahun merupakan masa reproduksi yang sehat.
3)        Suku atau Bangsa
Untuk mengetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
4)        Agama
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus berhubungan, misalnya agama islam memanggil ustadz dan sebagainya.
5)        Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
6)        Pekerjaan
Ditanyakan baik pada ibu maupun suami. Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekomoni agar nasihat kita sesuai. Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain.
7)      Penghasilan
Untuk mengetahui status ekonomi yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
8)        Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal di mana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Ditanyakan alamatnya, agar dapat dipastikan ibu yang mana hendak ditolong. Alamat juga diperlukan bila mengadakan kunjungan kepada penderita.
2.      Kunjungan
Apakah kunjungan ini adalah kunjungan awal atau kunjungan ulang.
3.      Alasan Kunjungan
Apakah alasan kunjungan ini karena ada keluhan atau hanya ingin memeriksakan kehamilannya.
4.      Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan trimester III adalah punggung terasa sakit, konstipasi, sering kencing.
5.      Riwayat Menstruasi
Informasi mengenai haid sangat penting untuk memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan, memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dengan rumus NAEGLE yaitu tanggal ditambah 7, bulan ditambah 9, misalnya : haid hari pertama tanggal 15 Januari 2008, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah :
Tanggal            : 15 + 7 = 22
Bulan               :  1  + 9 = 10
Sehingga dugaan persalinan adalah tanggal 22 Oktober 2008.
Atau bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1, misalnya : haid pertama tanggal 8 November 2007 maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah:
Tanggal            :  8 + 7 = 15
Bulan               : 11 – 3 = 8
Tahun               : 2007 + 1 = 2008
Sehingga dugaan persalinan adalah tanggal 15 Agustus 2008

Selain HPHT ditanyakan pula menarche pada umur pubertas 12-16 tahun, selama haid siklus teratur 8-25 hari dan lama 3-5 hari. Pengeluaran darah kurang lebih 50-70cc. Hal ini ditanyakan untuk memperoleh gambaran mengenai fungsi alat reproduksi
6.      Riwayat Obstetric Yang Lalu
1)        Riwayat Kehamilan Dahulu
Hal ini ditanyakan khusus untuk multigravida, apakah pada kehamilan yang lalu ada penyakit seperti perdarahan, mual, muntah, dan lain-lain. Berapa kali periksa ANC dan pernah imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet dan Vitamin B Compleks dan Yodium, penyuluhan perawatan payudara selama hamil dan nutrisi.
2)       Riwayat Persalinan Dahulu
Adakah penyakit dalam persalinan terdahulu seperti perdarahan, sectio saesaria, solutio plasenta. Hal ini ditanyakan untuk persiapan persalinan ini.
3)    Riwayat Nifas Dahulu
Adakah penyakit pada nifas yang lalu seperti perdarahan, febris, kemungkinan ada yang terjadi pada nifas kehamilan ini nantinya.
7.      Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorrhea berapa bulan, apakah pernah diperiksa sebelumnya, berapa kali, di mana, apakah ada keluhan yang dirasakan seperti sering kencing, muntah, mual, hipersalivasi, dan merasa ada gerakan janin.
8.      Riwayat Keluarga Berencana
Ditanyakan jenis kontrasepsi yang digunakan, lama memakai alat kontrasepsi, alasan pemakaian, ada keluhan selama memakai alat kontrasepsi.
9.      Riwayat Penyakit Ibu
1)        Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung baik sebelum hamil maupun selam hamil sebaiknya dilakukan kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog, supaya pengobatannya tepat guna dan seberapa besar resiko untuk mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
2)        Ibu hamil dengan riwayat hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan karena itu pengawasan antenatal seperti biasa namun dengan memperhatikan pertumbuhan janin, istirahat dan kenaikan  berat badan yang berlebihan perlu dicegah.
3)        Anemia pada kehamilan sering terjadi karena kekurangan besi. Apabila kekurangan besi saat hamil tidak dicegah dapat menyebabkan abortus, syok, partus prematurus, partus lama, perdarahan dan lain-lain. Agar tidak terjadi anemia maka harus diberi zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg (Hj. Salmah, Rusmiati, Dra. Maryanah, dkk 2006:114).
4)        Ibu hamil dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinan, kemungkinan terjadi inersia uteri, atonia uteri karena anak besar.
10.  Riwayat Penyakit keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga tentang :
1)        Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular (TBC, Hepatitis)
2)        Penyakit keluarga yang dapat diturunkan (Asma, Jantung)
3)        Keturunan hamil kembar
Informasi ini sangat penting untuk melihat kemungkinan yang terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan pencegahan dan penanggulangannya.
11.  Riwayat Sosial
Menguraikan tentang status perkawinan, reaksi keluarga dan orang tua terhadap kehamilan ini, apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak serta berapa lama pernikahan itu berlangsung.
12.  Riwayat Emosional
Pada status emosional ditanyakan perasaan ibu pada kehamilan ini.
13.  Pola Kebiasaan
1)        Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi yaitu makan 4-5 kali/ hari sebanyak 1 piring, makan selingan seperti buah, biscuit, minum air putih kurang lebih 8-9 gelas/ hari, selama kehamilan ibu diperbolehkan makan dan minum sebagai asupan nutrisi bagi pertumbuhan janin dalam kandungan.
2)      Eliminasi
Pada kehamilan akan terjadi perubahan frekuensi kencing karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin membesar. Gejala ini akan menghilang pada triwulan dua dan akan kembali lagi pada triwulan ketiga karena terjadi penekanan pada kandung kemih.
3)      Istirahat
Selama kehamilan kebutuhan istirahat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna perkembangan dan pertumbuhan janin. Waktu istirahat untuk ibu hamil harus lebih lama dari keadaan biasa. Untuk istirahat malam kurang lebih 6-8 jam dan pada siang hari kurang lebih 1-2 jam.
4)      Personal Hygiene
Ibu hamil selalu menggunakan pakaian yang bersih, menjaga kebersihan tubuh khususnya jalan lahir.
5)      Aktifitas
Anjurkan ibu hamil agar tidak terlalu cepat capek, boleh melakukan pekerjaan seperti biasa namun jangan terlalu berat.
6)      Seksualitas
Pada awal kehamilan, hubungan seksual lebih baik ditinggalkan atau dikurangi karena dapat terjadi abortus, selain itu pada kehamilan trimester III, hubungan seksual lebih baik ditinggalkan karena dapat menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas.

2.3.1.2  Data Objektif
Data objektif diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium.
1.      Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum pada ibu hamil meliputi :
1)      Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kiposis, scoliosis, atau berjalan pincang dan sebagainya.
2)      Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan cukup dilakukan sekali saja, yaitu pada kunjungan yang pertama. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi.
3)      Berat Badan
Ditimbang tiap kali kunjungan untuk mengetahui penambahan berat badan ibu. Normalnya penambahan berat badan tiap minggu adalah 0,50 kg  dan penambahan berat badan ibu dari awal samapai akhir kehamilan adalah 6,50 kg sampai 16,50 kg.
4)      LILA (Lingkar Lengan Atas) Pada Tangan Kiri
Lila kurang dari 23,50 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang/ buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya serta jumlah dan kualitas makanannya.
5)      Tekanan Darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmhg atau lebih, dan diastolik 15 mmhg atau lebih, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklampsia dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat.
6)      Nadi
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit. Denyut nadi 100 x/menit atau lebih dalam keadaan santai merupakan pertanda buruk. Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
1). Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
2). Perdarahan Berat
3). Anemia
4). Sakit/ demam
5). Gangguan thyroid
6). Gangguan jantung
7). Penggunaan obat
7)      Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit.
8)      Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5°C. Suhu tubuh lebih dari 37°C perlu diwaspadai adanya infeksi.

2.    Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus pada ibu hamil meliputi :
1)      Inspeksi adalah memeriksa dengan cara melihat atau memandang. Tujuannnya untuk melihat keadaan umum klien, gejala kehamilan dan adanya kelainan.
Inspeksi/ pemeriksaan pandang tersebut meliputi :
1). Rambut        :    Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau kelainan tertentu.
2). Muka            : Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigment yang berlebihan, tidak sembab. Bentuk simetris, bial tidak menunjukkan adanya kelumpuhan.
3). Mata             :    Bentuk simetris, konjunctiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sclera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjunctivitis, kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya preeklampsia.
4). Hidung         :    Normal tidak ada polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup, PCH tidak ada.
5). Telinga         :    Normal tidak ada serumen yang berlebih dan tidak berbau, bentuk simetris.
6). Mulut           :     Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya.
7). Gigi              :    Adakah Caries, atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium.
8). Leher            :    Normal tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid yang disebabkan oleh virus sal.uran pernapasan atas, hiperthyroid dapat menyebabkan abortus. Serta tidak ada bendungan vena jugularis yang merupakan salah satu ciri adanya Congestive Heart Failure (jantung tidak mampu mmemompa darah secara maksimal) .
9). Dada            : Normal bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu bersih dan menonjol.
10). Abdomen   :    Terdapat linea nigra, striae livide dan terdapat pembesaran abdomen.
11). Vagina       :    Normal tidak terdapat varices pada vulva dan vagina tidak oedem, tidak ada condyloma akuminata dan condyloma lata seperti jengger ayam yang bergerumbul yang dapat menularkan infeksi saat persalinan. Indikasi SC sangat tinggi bila bila  penyakit tersebut tidak segera ditangani.Adakah bekas episiotomi.
12). Anus          :    Normal tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus.
13). Ekstrimitas :    Normal simetris dan tidak oedema.
    
2)      Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba. Tujuannnya untuk mengetahui adanya kelainan, mengetahui perkembangan kehamilan.
Pemeriksaan palpasi tersebut meliputi :
1).  Leher             : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar thyroid. Pembesaran kelenjar limfe dan ada tidaknya bendungan pada vena jugularis.
2).  Dada              :    Mengetahui ada tidaknya benjolan atau massa pada payudara.
3).  Abdomen
(1)  Leopold I        : Normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan.
Tujuan             : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang teraba di fundus
(2) Leopold II        :  Normal teraba bagian panjang, keras seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil.
Tujuan             : Untuk mengetahui batas kanan kiri pada uterus ibu, yaitu punggung pada letak bujur dan kepala pada letak lintang.
(3)  Leopold III     : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Tujuan             : Mengetahui presentasi / bagian terbawah janin yang ada di symphisis ibu.
(4)  Leopold IV     : Posisi tangan masih bisa bertemu, dan belum masuk PAP-konvergen, posisi tangan tidak bertemu dan sudah masuk PAP-divergen.
Tujuan             :  Untuk mengetahui seberapa jauh masuknya bagian terndah janin ke dalam PAP.   

3)      Auskultasi
Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri atau di bagian kanan). Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ketiga. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan empat, sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120 x/menit sampai 140 x/menit.


4)      Perkusi
Reflek patella
Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda preeklampsia. Bila reflek patella negatife kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1.
 
3.      Pemeriksaan Laboratorium
Terdiri dari :
1)      Darah
Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, kadar Hb, dan Hbs Ag. Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mendeteksi factor resiko kehamilan yang adanya anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10.00 gr% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb kurang dari 8.00gr% berarti ibu anemia berat. Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan 10 gr%. Wanita yang mempunyai Hb kurang dari 10 gr% baru disebut menderita anemia dalam kehamilan. Pemeriksaan Hb minimal dilakukan dua kali selama kehanilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Sedangkan pemeriksaan Hbs Ag digunakan untuk mengetahui apakah ibu menderita Hepatitis atau tidak.
2)      Urine
Pemeriksaan yang dilakukan adalah reduksi urine dan kadar albumin dalam urine sehingga diketahui apakah ibu menderita preeklampsia atau tidak.

2.3.2   Interpretasi Data
Anlaisa data adalah kemampuan mengaitkan dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori, dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan.
2.3.2.1  Diagnosa Aktual
Diagnosa pada kehamilan dapat ditegakkan dengan menjawab 9 pertanyaan, yaitu :
1.        Hamil atau tidak
2.        Primigravida atau multigravida
3.        Tuanya kehamilan
4.        Anak hidup atau mati
5.        Anak tunggal atau kembar
6.        Letak anak
7.        Anak intrauterine atau ekstrauterine
8.        Keadaan jalan lahir
9.        Keadaan umum penderita
2.3.2.2  Masalah Aktual
Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan psikologis, sosial, cultural, dan spiritual ibu. Masalah ini biasanya menyertai diagnosa.

2.3.3   Identifikasi Diagnosa dan Masalah potensial
2.3.3.1  Diagnosa Potensial
Identifikasi masalah atau diagnosa potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan. 
2.3.3.2  Masalah Potensial
Ditegakkan berdasarkan masalah yang telah ditentukan.

2.3.4   Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Konsultasi, Kolaborasi, dan Rujukan.

2.3.4 Perencanaan
Dalam merumuskan rencana asuhan kebidanan, harus dirasakan pada data yang diperoleh serta harus disertai dengan rasional dari perencanaan tersebut. Perencanaan tindakan pada ibu hamil multigravida fisiologis trimester II adalah :
2.3.4.1  Bangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan denagn ibu hamil
Rasional   :      Dapat terjalin hubungan kerjasama serta ibu akan merasa lebih   nyaman dan tenang
2.3.4.2  Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan
Rasional   :      Dengan menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan diharapkan ibu bisa kooperatif dengan petugas dan dapat menambah pengetahuan ibu.
2.3.4.3  Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Rasional   :      Dengan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan diharapkan ibu mengetahui tentang keadaan janin dan kesehatannya.
2.3.4.4  Deteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya
Rasional : mengerti dan memahami serta dapat memberikan penanganan terhadap masalah dan keluhan tersebut sehingga tidak menjadi masalah yang lebih serius.
2.3.4.5  Anjurkan ibu untuk:
·       Istirahat cukup
·       Mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional     :    Agar kondisi ibu dan janin tetap sehat.
2.3.4.6  Jelaskan tanda-tanda abortus
Rasional    : Agar ibu mengerti apa saja tanda abortus dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus
2.3.4.7  Beri tablet multivitamin dan jelaskan cara pemakaiannya
Rasional    : Meningkatkan kondisi kesehatan ibu.
2.3.4.7 Anjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi
Rasional   : Untuk mengetahui perkembangan kehamilan.

2.3.5        Pelaksanaan
Langkah tindakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain.

2.3.6        Evaluasi
Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau sama sekali tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan apakah rencana tindakan kebidanan itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau direvisi ulang. Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yang mencakup soap.


BAB III
TINJAUAN KASUS


Pengkajian ini dilakukan oleh :
Nama   : Irma Sari Fitriana
Hari     : Kamis, 25 Nopember 2010
Tempat: Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Dupak Surabaya  
Pukul   : 10.30 WIB

3.1              Pengakjian
3.1.1                     Data Subjektif
3.1.1.1            Identitas
Nama               : Ny. “S”                     Nama suami    : Tn. “S”
Umur               : 29 Tahun                   Umur               : 35 Tahun
Suku/Bangsa    : Jawa/Indonesia         Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia
Agama             : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan      : SMA                         Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : Swasta                       Pekerjaaan       : Swasta
Alamat             : Dupak Bandarejo III/70 – Surabaya
                                                            
3.1.1.2  Kunjungan pertama
3.1.1.3  Keluhan utama
Ibu hanya ingin kontrol kehamilannya. Keluhan (-).
3.1.1.4  Riwayat menstruasi
HPHT              : 30 Juni 2010              Sifat darah      : encer
Menarche         : 14 tahun                    Banyaknya      : sedang
Siklus               : 28 hari                       Teratur/tidak   : teratur
Dismenorrhea  : ya                              Flour Albus     : ya
Bau                  : anyir                          Lamanya         : 5 hari





3.1.1.5  Riwayat Obstetri
No
Kehamilan
Persalinan
Bayi/Anak
Nifas
Ket
Sua
mi
Anak ke
UK
Pe-
nyulit
Peno
long
Jenis
Tem-pat
Pe-nyulit
L/
P
BB/
PB
Hidup
/Mati
Pe-nyulit
ASI
1
1
1
40 mg
-
Bidan
Spontan
RS
-
L
3800g
/lupa
Hidup (51/2 th)
-
6bl
-
2
HAMIL INI



3.1.1.6  Riwayat KB
Ibu mengatakan selama ini menggunakan kontrasepsi IUD / spiral setelah lahirnya anak pertama.
3.1.1.7  Riwayat Kehamilan Sekarang
TPL                  : 7 April 2010
Keluhan           :
1.     Trimester I
Ibu mengatakan nafsu makan berkurang, sering kencing, dan sering pusing.
2.     Trimester II
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, nafsu makan sudah kembali normal.
3.    Trimester III
-
3.1.1.8       Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu pada UK 16 minggu
3.1.1.9  Imunisasi TT sebanyak 2 kali
TT 1 : saat SD kelas 6
TT 2 : saat sebelum menikah (pra nikah)
3.1.1.10   Riwayat Penyakit Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti  sering makan, sering minum, sering kencing (diabetes Melitus), Juga tidak pernah tekanan darah tinggi (hipertensi), dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk dalam jangka waktu  lama (TBC), dan tidak pernah menderita penyakit kuning (hepatitis). Tidak pernah merasakan gatal pada kemaluan.
3.1.1.11   Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti sering makan sering minum dan sering kencing (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti batuk yang lama lebih dari 3 bulan (TBC), penyakit kuning (epatitis), gangguan pembekuan darah (hemofilia) dan dalam keluarga tidak ada riwayat kelahiran kembar maupun cacat kongenital baik dari pihak ibu maupun dari pihak suami.
3.1.1.12    Riwayat Sosial
Status perkawinan, ibu mengatakan menikah 1 kali, ketika berumur 22 tahun dan telah menikah selama 7 tahun. Kehamilan ini direncanakan dan keluarga menerima dan senang terhadap kehamilan ke dua ini.
3.1.1.13    Riwayat Emosional
Ibu mengatakan senang atas kehamilannya yang kedua ini.
3.1.1.14    Pola Kebiasaan Sehari-hari
1.      Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi sedang, 1 enthong nasi, lauk pauk 1 potong daging atau 1 ekor ikan, sayur dan buah kadang-kadang. Dan minum 7-8 gelas/hari dengan air putih.
2.      Aktivitas
Ibu mengatakan bekerja dan tetap melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel, dan merawat anak.
3.      Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam.
4.      Eliminasi
Ibu mengatakan bak 6-7 x/hari, warna kuning, bau khas, jumlah cukup. Dan bab 1x/hari warna kuning, bau khas, jumlah cukup, konsistensi lembek.
5.      Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari dengan sabun, siakt gigi 2x/hari dengan pasta gigi, keramas 3x/minggu dengan shampo, perawatan payudara, vulva hygiene, ganti baju 1x/hari dan pakaian dalam tiap kali mandi.
6.      Seksual
Pada kehamilan trimester II ibu tidak pernah melakukan hubungan seksual.

3.1.1.15   Riwayat Psikologis, Sosial, Spiritual dan Budaya
1.      Psikologis
1)      Ibu mengatakan kehamilan ini sangat diharapkan
2)      Ibu merasa senang dan menerima kehamilannya
3)      Ibu mengatakan ingin melahirkan ditolong oleh bidan saja
4)      Ibu mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
2.      Sosial
1)      Ibu mengatakan tinggal bersama suami
2)      Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya baik
3.      Spiritual
Ibu mengatakan beragama islam dan rajin mengerjakan perintah dan menjauhi laranganNya.
4.      Budaya
1)      Ibu mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan dan tidak minum jamu

3.1.2        Data Objektif
3.1.2.1                          Pemeriksaan Umum
Keadaan umum           : Baik
Kesadaran                   : Composmentis
Tinggi badan               : 156 cm
BB sebelum hamil       : 52 kg
BB sekarang                : 57 kg
Tekanan darah             : 110/70 mmhg
Nadi                            : 82 x/menit
Suhu                            : 36,5°C
Pernafasan                   : 20 x/menit
3.1.2.2                          Pemeriksaan Khusus
1.      Inspeksi
1)        Postur tubuh
Sedang, cara berdiri baik, cara berjalan baik, sikap tubuh lordosis.
2)     Rambut
Tampak hitam, lurus, kebersihan cukup, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka bekas operasi.
3)     Muka
Tampak tidak oedem, tampak tidak pucat, tidak tampak cloasma.
4)     Mata
Tampak simetris, conjuctiva merah muda, sklera putih.
5)     Hidung
Tampak simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret, PCH tidak   ada.
6)     Telinga
Tampak simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret.
7)     Mulut
Tidak tampak stomatitis, lidah bersih, tidak tampak karies gigi, tidak tampak gigi yang berlubang.
8)     Leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan tidak tampak bendungan vena jugularis.
9)     Ketiak
Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukup.
10) Tangan
Tampak simetris, kuku pendek, bersih, tidak tampak polidactili,  tidak tampak clubing finger.
11) Dada
Bentuk payudara tampak simetris, putting susu tamapk menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak tampak luka bekas operasi, colostrum belum keluar.
12) Perut
Membesar sesuai usia kehamilan, pusat tampak mendatar, tidak tampak bekas SC, tampak linea nigra dan striae albicans.
13) Kaki
Tampak simetris, tampak tidak oedem, kuku pendek, kebersihan cukup, tidak tampak polidaktili, tidak tampak varices.
14) Vulva
Tidak tampak oedem, tidak tampak varices, tidak tampak condilomalata dan condiloma acuminata, tidak tampak flour albus.
15) Punggung
Tampak simetris, lordosis, tidak tampak spina bifida.
16) Anus
Kebersihan cukup, tidak tampak hemoroid.

2.      Palpasi
1)   Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis.
2)   Payudara
Tidak ada massa dan benjolan.
3)   Abdomen
1.      Leopold I
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat. Bagian fundus teraba tidak bulat, tidak keras, tidak melenting dan sulit digerakkan.
2.      Leopold II
Pada bagian kiri ibu teraba bagian panjang, keras seperti papan (pungung janin) dan bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
3.      Leopold III
Bagian terendah teraba bulat, keras, dan melenting.
Presentasi : Kepala belum masuk PAP, punggung kiri

                                               

3.      Auskultasi
DJJ (+)     12-12-11
                  : 140 x/menit
4.      Perkusi
Reflek patella +/+

3.2              Interpretasi Data
3.2.1        Diagnosa Kebidanan
GIIP10001 UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, punggung kiri, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.
3.2.2        Masalah

3.3              Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

3.4              Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera

3.5         Perencanaan dan Rasional
Perencanaan asuhan
3.5.1   Bina hubungan yang baik dengan klien
          Rasional : Ibu merasa nyaman dan lebih terbuka dengan petugas kesehatan, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas.     
3.5.2   Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien.
          Rasional : Klien mengetahui kondisi janin dan dirinya.
3.5.3   Anjurkan ibu untuk:
-  Istirahat yang cukup
-  Mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional: Menjaga kondisi ibu dan janin tetap sehat.
3.5.4   Jelaskan tanda-tanda abortus :
-  Perdarahan pervaginam
-  Nyeri perut bagian bawah
-  Gerakan janin menghilang
Rasional: Agar ibu mengerti apa saja tanda abortus dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus
3.5.5   Jelaskan tanda-tanda pre eklampsia/eklampsia :
-  Kehamilan lebih 20 minggu
-  terjadinya kenaikan tekananan sistolik sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg)
-  Pembengkakan kaki / edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah.
Rasional : Agar ibu menegerti apa saja tanda pre eklampsia dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda tersebut
3.5.Berikan tablet kalsium dan multivitamin serta menjelaskan cara mengonsumsi.
Rasional : Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin serta pencegahan terjadinya caries gigi/osteoporosis  pada ibu. Multivitamin untuk menambah stamina ibu.
3.5.7 Beri tahu ibu jadwal kontrol selanjutnya yaitu 1 bulan lagi pada tanggal 24 Desember atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
Rasional:  Dengan kontrol secara teratur dan sesuai jadwal dapat digunakan untuk  memantau perkembangan kesehatan bagi ibu dan janin.

3.6     Pelaksanaan
            Tanggal
Pukul
Pelaksanaan
TTD
25/11/10
10.40
10.42
10.45


10.50



10.55









11.00


11.05
1. Membina hubungan yang baik dengan klien
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien.
3. Menganjurkan ibu untuk:
-  Istirahat yang cukup
-  Mengkonsumsi gizi seimbang
4. Menjelaskan tanda-tanda abortus :
-  Perdarahan pervaginam
-  Nyeri perut bagian bawah
-  Gerakan janin menghilang
5. Menjelaskan tanda-tanda pre eklampsia/ eklampsia :
-  Kehamilan lebih 20 minggu
-  terjadinya kenaikan tekananan sistolik sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg)
-  Pembengkakan kaki / edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah.
6. Memberikan tablet kalsium 10 tablet dan multivitamin 10 tablet serta   menjelaskan cara mengkonsumsinya.
7. Memberi tahu ibu jadwal kunjungan ulang 1 bulan lagi.



3.4  Evaluasi
Hari kamis tanggal 25 Nopember 2010  pukul 11.05 WIB.
S :  - Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
    - Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

O : KU: Baik                                    Kesadaran : composmentis
      TD    : 110/70 mmHg                 Suhu : 36,50C
      Nadi : 82 x/menit                       RR    : 20 x/menit

A : GIIP10001 UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.

P :   1.  Anjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur
       2.  Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui tanda abortus/ pre aklampsia
       3.  Meminta ibu datang kontrol ulang 1 bulan lagi ( 24 Desember 2010 ) atau jika sewaktu-waktu mengalami keluhan.





BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN


3.1    Simpulan
Dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “S” didapatkan diagnosa G1IP10001 usia kehamilan 20 minggu, hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik tidak ada keluhan.
  • Tahap pengkajian pada ibu hamil multigravida perlu dilakukan dengan teliti dan selengkap mungkin, karena data yang diperoleh akan diperlukan dalam kelengkapan selanjutnya.
  • Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka, adanya perubahan dan kesenjangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
  • Interpretasi Data Dasar adalah mengidentifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
  • Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial  membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
  • Intervensi/perencanaan untuk mengatasi masalah klien sebaiknya didiskusikan dengan klien agar benar-benar mempu dilaksanakan.
  • Pelaksanaan merupakan wujud dari perencanaan akan tetapi tidak semua rencana dapat dilaksanakan.
  • Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses Asuhan Kebidanan dan merupakan penilaian berhasil tidaknya asuhan yang kita laksanakan.

4.1  Saran
1.      Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar semua ibu hamil bersedia melakukan antenatal care secara rutin dan tepat waktu.
2.      Untuk RSIA IBI Dupak Surabaya supaya lebih meningkatkan mutu yang sudah baik menjadi lebih baik lagi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
3.      Perpustakaan Prodi Kebidanan Sutomo supaya ditambah lagi koleksi buku-buku terbarunya agar membantu mahasiswa dalam mendapatkan referensi.


 


DAFTAR PUSTAKA


Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP
Salmah, Rusmiati, Maryanah, dkk.. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta. EGC
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan (Essential Midwifery). Jakarta : EGC.
F.Gary Cunningham dkk., 2006., Obstetri Williams edisi 21., Jakarta., EGC
Depkes RI . Profil Kesehatan Indonesia . 2008
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 369/Menkes/SK/III/ 2007










Tidak ada komentar:

Posting Komentar