08 Februari 2014

MITOS DAN FAKTA: PENGARUH MAKANAN IBU TERHADAP ASI


Apa yang dimakan ibu, berpengaruh pada rasa ASI.
APA BENAR? 


Ahli laktasi menyarankan untuk tidak perlu khawatir terhadap cita rasa ASI tersebut, karena tidak 100% sama dengan makanan – hanya  samar-samar  – dan hanya bertahan maksimal 8 jam. Yang lebih penting, jaga pola makan yang sehat dan seimbang selama menyusui. Variasikan jenis makanan agar kualitas ASI terjaga dan bayi mengenal dan “mencicipi” berbagai cita rasa makanan. Ini fakta-fakta menyangkut hubungan makanan-minuman dengan ASI.








MAKANAN PEDAS
Konon bayi ikut kepedasan hingga mencret atau diare.
Faktanya belum ada bukti ilmiah ASI bisa berasa pedas, gara-gara ibu makan bakso dengan sambal sebelum menyusui. Yang baru diketahui, ASI akan berasa bakso, tetapi tidak termasuk pedasnya. Tidak benar juga bayi akan mengalami masalah pencernaan seperti mencret dan diare. Makanan pedas berisiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Masalahnya, jika Anda menderita diare, tentu bisa memengaruhi kualitas ASI karena diare bisa membuat Anda mengalami dehidrasi  (kekurangan cairan).

KOPI
Konon bunda minum kopi, bayi rewel dan tidak bisa tidur.
Faktanya ibu menyusui memang sering ragu, gara-gara kandungan kafein. Yang harus diingat, kafein tidak hanya terdapat pada kopi tapi juga teh, cokelat dan minuman berkarbonasi. Ruth A. Lawrence, MD, dan Robert M. Lawrence, MD, penulis buku Breastfeeding: A Guide For the Medical Profession mengatakan, minum secangkir kopi setiap hari tidak haram, sebab kandungan kafein yang ditemukan dalam ASI sangat rendah. Hanya saja, bila minum sampai lebih 2cangkir sehari, kafein akan berakumulasi di dalam sistem pencernaan bayi dan dapat membuatnya terjaga plus rewel (karena susah tidur) serta iritasi pada pencernaannya.

ALKOHOL
Konon bunda minum alkohol, bayi kecanduan dan mengalami masalah kesehatan.
Faktanya Ikatan Dokter Anak Amerika Serikat menyebutkan, ibu menyusui yang minum alkohol dalam jumlah banyak dapat membuat bayi mengantuk, lemah, berat badan susah naik dan mengurangi reflek pengeluaran ASI pada ibu. Hampir sama dengan kafein, dampak alkohol pada bayi tergantung pada kadar dan porsi yang Anda minum. Jika Anda hanya minum 1-2 gelas wine per minggu, kadar alkohol yang diserap oleh tubuh bayi sangat kecil. Meski demikian, selagi menyusui, sebaiknya coret minuman beralkohol dari daftar menu Anda.

MERKURI DAN SUSHI

Konon bunda makan sushi dan sashimi, bayi keracunan merkuri.
Faktanya bahan baku ikan umumnya ikan laut perairan dalam seperti tuna, yang rentan tercemar merkuri. Merkuri sendiri adalah logam berat yang dapat masuk ke dalam ASI melalui peredaran darah. Badan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengatakan, merkuri bisa terakumulasi di tubuh bayi sejak mereka berada di dalam kandungan akibat Bundanya mengonsumsi ikan laut dari laut yang tercemar buangan limbah pabrik yang bermerkuri. Karena itu, FDA mewanti-wanti ibu hamil dan menyusui untuk tidak mengonsumsi beberapa jenis ikan laut yang dianggap tinggi kandungan merkurinya, di ataranya; hiu, swordfish, dan sarden.
GAS BIKIN KEMBUNG
Konon ibu makan kol, bayi bisa kembung.
Faktanya brokoli, kembang kol, kol, durian dan nangka adalah sederet tersangka penyebab bayi kembung. Memang benar mengandung gas, namun tidak menyebabkan perut bayi kembung sebab gas tidak bisa masuk ke dalam ASI. Yang berisiko perut kembung adalah Anda yang menyantapnya.

PEMANIS BUATAN

Konon pemanis buatan seperti aspartam dan sorbitol tidak baik bagi bayi.
FaktanyaThomas W. Hale, RPh, PhD penulis buku “Medications and Mother’s Milk”  mengatakan, meski aspartam dapat masuk ke dalam ASI, namun kadarnya terlalu rendah untuk menyebabkan efek samping pada bayi. Sedangkan untuk sorbitol, belum ada penelitian yang mengatakan bisa memengaruhi kualitas ASI. Pemanis buatan sorbitol biasanya digunakan pada makanan dan obat-obatan, dan secara alami zat ini juga ditemukan dalam buah-buahan.
MINUMAN DINGIN
Konon minum es atau air dingin membuat ASI dingin.
Faktanya suhu ASI di dalam payudara akan selalu hangat, yaitu 37ºC. Anjuran mengurangi minuman dingin sebenarnya lebih bertujuan menjaga ibu yang alergi terhadap dingin, agar tidak terserang gejala alergi seperti batuk atau asma. Inilah yang dapat mengganggu kegiatan menyusui.




Sumber: http://t.co/YGX5DuifqS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar